POSKOTA.CO.ID – Investor muda dan edukator keuangan, Timothy Ronald, menarik perhatian publik dengan pernyataan kontroversial namun tajam soal strategi keluar dari kemiskinan.
Timothy menjabarkan langkah-langkah sistematis yang menurutnya lebih realistis dibandingkan anjuran para perencana keuangan konvensional.
“Kalau lu belajar sama orang gembel, lu akan jadi orang gembel juga,” ujarnya, dikutip dari kanal YouTube miliknya.
Timothy mengkritik tajam banyaknya konten yang menurutnya menyesatkan tentang cara mengelola uang. Ia menyebut nasihat seperti formula 50-30-20 sebagai pendekatan yang terlalu umum dan tidak efektif bagi mereka yang sedang berada di titik bawah ekonomi.
Baca Juga: Siapa yang Mengontrol Sistem Keuangan? Timothy Ronald Bongkar Dalang di Balik Peredaran Uang Global
Fokus Awal: Bangun Human Capital
Timothy menjelaskan bahwa Human Capital, yakni kemampuan seseorang untuk menghasilkan uang lewat kerja keras, waktu, dan keterampilan, harus menjadi fokus utama di usia muda.
Ia menyarankan agar anak muda tidak terburu-buru melakukan investasi, melainkan meningkatkan produktivitas dan pendapatan terlebih dahulu.
“Human Capital itu awalnya pasti tinggi karena kita masih muda, banyak energi, banyak waktu,” tegasnya.
Menurutnya, masa muda bukanlah saatnya bersenang-senang, melainkan bekerja keras dan mengumpulkan sebanyak mungkin modal finansial.
Baca Juga: Tips Meraih Kesuksesan bagi Pelajar dari Timothy Ronald, Simak Selengkapnya
Tabung 80 Persen, Hindari Gaya Hidup Berlebihan
Dalam pendekatannya, Timothy mengenalkan konsep Saving Rate sebagai indikator utama keberhasilan keuangan.
Ia menyarankan menabung hingga 80% dari total pendapatan bagi mereka yang masih membangun fondasi keuangan.
“Lu kebanyakan gaya. Gua masih naik mobil (mewah), rekening gua miliaran,” katanya menanggapi gaya hidup konsumtif generasi muda.
Menurutnya, batas pengeluaran (spending cap) jauh lebih penting daripada mengikuti saran-saran umum seperti menabung hanya 10% hingga 20%.
Baca Juga: Mau Jadi Konglomerat? Contek 4 Pola Uang Orang Kaya Menurut Timothy Ronald
Financial Capital: Fokus pada Aset dengan Risiko Tinggi
Dalam menjelaskan Financial Capital, Timothy menyarankan alokasi yang agresif, khususnya pada aset berisiko tinggi seperti kripto, terutama bagi yang masih muda.
“Harga untuk jadi kaya adalah berani mengambil risiko,” ucapnya sambil menunjuk grafik hubungan antara risiko dan potensi imbal hasil.
Ia menolak gagasan diversifikasi dini untuk pemilik modal kecil, dan justru merekomendasikan pendekatan Single Concentrated Asset Class Position, menaruh seluruh dana pada satu kelas aset dengan potensi pertumbuhan tinggi.
Baca Juga: 3 Rahasia Menjadi Kaya Ala Timothy Ronald, Ini Kuncinya!
Karyawan Juga Bisa, Asal Pahami Strateginya
Meski menyarankan agresivitas, Timothy tidak mengesampingkan peran karyawan.
Ia justru menganjurkan agar karyawan mengandalkan kestabilan gaji untuk membangun portofolio investasi yang agresif.
“Karyawan itu justru punya pendapatan stabil. Jadi, kalian bisa ambil risiko besar di investasi,” jelasnya.
Namun ia menegaskan bahwa menjadi full-time trader atau berinvestasi tanpa peningkatan skill akan berujung pada kegagalan jika tidak memahami bahwa skill adalah komponen utama dalam Human Capital.