Waspada Suhu Ekstrem! Ini Penjelasan BMKG soal Fenomena Bediding yang Diprediksi hingga September 2025

Selasa 15 Jul 2025, 15:30 WIB
Ilustrasi - Fenomena bediding kembali terjadi, BMKG perkirakan hingga September 2025. (Sumber: Freepik)

Ilustrasi - Fenomena bediding kembali terjadi, BMKG perkirakan hingga September 2025. (Sumber: Freepik)

"Itu bisa terjadi apabila langit cerah, angin tenang, dan kelembapannya tinggi," jelas Linda.

Perbedaan Musim Kemarau di Beberapa Wilayah

Awal musim kemarau sebenarnya diprediksi terjadi pada April–Juni 2025. Namun, gangguan atmosfer seperti gelombang Rossby, Kelvin, dan Madden-Julian Oscillation (MJO) menyebabkan beberapa daerah masih mengalami hujan.

"Prakiraannya awal kemarau pada April, Mei, dan Juni, tapi ada beberapa wilayah terkena dampak hujan. Kalau di Malang Raya, kemarau sekitar Mei dasarian III sampai Juni dasarian I," ujarnya.

Imbauan untuk Masyarakat

Meski tidak berbahaya, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

  • Menjaga daya tahan tubuh dengan nutrisi dan minuman hangat.
  • Menggunakan pelembap kulit untuk mencegah kekeringan.
  • Memantau informasi cuaca terkini melalui situs resmi BMKG atau aplikasi infoBMKG.

Fenomena bediding merupakan bagian dari siklus musim kemarau, namun masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di wilayah yang masih berpeluang hujan.

Dengan fenomena bediding yang diprediksi masih berlangsung hingga September 2025, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mempersiapkan diri menghadapi cuaca dingin ekstrem.

Terutama bagi warga yang tinggal di dataran tinggi, penting untuk menjaga kesehatan dan memantau perkembangan suhu terkini melalui informasi resmi dari BMKG.

BMKG juga mengingatkan agar masyarakat tidak menganggap remeh dampak bediding, meskipun bukan termasuk bencana alam.

Dengan langkah antisipasi yang tepat, seperti menjaga daya tahan tubuh dan memakai pakaian hangat, dampak buruk dari suhu dingin ini dapat diminimalisir. Selalu pantau update informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG untuk kesiapsiagaan yang lebih baik.


Berita Terkait


News Update