Puluhan Orang Jadi Korban Penipuan Modus Jual Beli Kontrakan di Bekasi, Kerugian Capai Rp5 Miliar

Minggu 13 Jul 2025, 19:06 WIB
Puluhan korban jual beli kontrakan bodong di Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, membuat laporan penipuan di Polres Metro Bekasi Kota pada Minggu, 13 Juni 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

Puluhan korban jual beli kontrakan bodong di Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, membuat laporan penipuan di Polres Metro Bekasi Kota pada Minggu, 13 Juni 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

“Waktu itu saya ambil dua pintu kontrakan, harganya Rp100 juta. Yang lain ada yang kena Rp75 juta sampai Rp350 juta, termasuk tanah kosong,” jelasnya.

Ia menyebut total ada enam unit kontrakan yang ditawarkan, dua di antaranya bahkan sudah dihancurkan oleh pihak keluarga pelaku.

"Katanya yang membongkar adik iparnya, dia diperintah kakaknya. Mungkin buat menghilangkan barang bukti, saya juga nggak ngerti," ucapnya.

Dari hasil pertemuan dengan korban lainnya, Henry mencatat bahwa jumlah korban penipuan ini mencapai 52 orang dengan total kerugian sekitar Rp4,8 miliar.

Ia menyebut sindikat tersebut melibatkan sejumlah nama, termasuk pemilik akun Facebook Yurike yang diduga sebagai perekrut korban.

“Yurike itu tugasnya nyari korban. Bisa sehari dua transaksi. Karsih ngaku pemilik rumah, dan notarisnya itu palsu. Jelas ini sindikat,” tegasnya.

Lebih mengejutkan lagi, Henry menduga keterlibatan beberapa tokoh lingkungan setempat, seperti RT, adik kandung Karsih, hingga pengurus masjid.

Baca Juga: 2 Pelaku Penipuan di Marketplace Modus Ngaku Anggota Polisi Ditangkap Polres Metro Jakbar

“RT pernah tanda tangan. Adiknya juga. DKM masjidnya saya dengar ikut kebagian, tapi nggak mau nemuin saya,” katanya kesal.

Henry mengatakan kecurigaannya mulai muncul ketika surat-surat tanah yang dijanjikan tidak kunjung diproses. Ketika ia mencoba menghubungi pelaku, nomor kontak sudah tak lagi aktif.

"Waktu itu dibilang mau dinaikin ke AJB dari girik, tapi nggak jadi-jadi. Tanggal 1 saya hubungi, tapi nomornya udah checklist. Dari situ korban mulai berdatangan, dan ternyata dua rumah udah dibongkar," ujarnya.

Karena tak kunjung mendapatkan kejelasan, Henry akhirnya mendatangi lokasi kontrakan. Namun terduga pelaku atas nama Karsih diketahui sudah melarikan diri.


Berita Terkait


News Update