Sejarah Kota Tua Jakarta, Asal Mula dan Warisan Budaya yang Terus Hidup

Sabtu 05 Jul 2025, 20:26 WIB
Ilustrasi Kota Tua Jakarta yang saat ini menjadi destinasi wisata. (Sumber: Poskoata/ Bilal Nugraha Ginanjar)

Ilustrasi Kota Tua Jakarta yang saat ini menjadi destinasi wisata. (Sumber: Poskoata/ Bilal Nugraha Ginanjar)

POSKOTA.CO.ID - Kota Tua Jakarta yang dahulu dikenal sebagai Batavia adalah kawasan bersejarah yang mencerminkan perjalanan panjang bangsa Indonesia.

Terletak di wilayah barat Jakarta, area ini menjadi saksi bisu perubahan dari era kerajaan, kolonialisme Belanda, hingga kemerdekaan Indonesia dan modernisasi.

Melansir dari Pusat Konservasi Cagar Budaya Provinsi DKI Jakarta, sejarah Kota Tua Jakarta bermula pada abad ke-12, ketika wilayah ini dikenal sebagai Sunda Kelapa, pelabuhan utama Kerajaan Sunda.

Letaknya yang strategis di muara Sungai Ciliwung menjadikannya pusat perdagangan penting yang menghubungkan Nusantara dengan pelabuhan-pelabuhan asing dari India, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah.

Baca Juga: Sejarah Jakarta: Inilah Sosok Pendiri Batavia, Bapak Imperium Dagang Belanda

Pada 22 Juni 1527, pasukan Kesultanan Demak dan Cirebon yang dipimpin oleh Fatahillah merebut Sunda Kelapa dan mengganti namanya menjadi Jayakarta, yang berarti "Kota Kemenangan".

Peristiwa ini menandai babak baru dalam sejarah Kota Tua sebagai pusat kekuatan Islam dan perdagangan maritim.

Masa Kolonial: Batavia dan Pengaruh Belanda

Pada 1619, VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) mengambil alih Jayakarta dan mendirikan kota baru bernama Batavia.

Kawasan ini dirancang menyerupai kota-kota Eropa, lengkap dengan kanal, benteng, dan bangunan bergaya kolonial seperti Gereja Sion, Stadhuis (kini Museum Fatahillah), dan Fort Jacatra.

Baca Juga: Sejarah Jakarta: Inilah Masjid Paling Tua di Jakarta, Jadi Simbol dari Kebhinekaan Etnik

Batavia berkembang pesat sebagai pusat administrasi dan perdagangan VOC di Asia Tenggara. Namun, kota ini juga mengalami tantangan besar, termasuk wabah penyakit akibat buruknya sanitasi dan kepadatan penduduk.

Kejayaan dan Keberagaman Budaya


Berita Terkait


News Update