Sejarah Jakarta: Tujuh Kali Ganti Nama dari Mulai Zaman Sunda Kalapa hingga Zaman Kolonial

Sabtu 05 Jul 2025, 14:57 WIB
Potret Jakarta tempo dulu, area Glodok, sekitaran tahun 1953 dan 1960. (Sumber: Wikimedia Commons)

Potret Jakarta tempo dulu, area Glodok, sekitaran tahun 1953 dan 1960. (Sumber: Wikimedia Commons)

POSKOTA.CO.ID – Jakarta berawal dari sebuah pelabuhan kecil di muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam.

Pelabuhan ini perlahan berkembang menjadi titik temu perdagangan dunia, mempertemukan berbagai bangsa dari penjuru dunia.

Jejak masa lalunya masih bisa dilacak melalui beberapa prasasti yang tersebar di sekitar pelabuhan dan sepanjang aliran sungai tersebut.

Baca Juga: Jawaban Mengapa Bekasi Bagian dari Jawa Barat, Padahal Sejarahnya Dekat dengan Jakarta

Melansir jakarta.go.id, catatan sejarah Jakarta mulai banyak dikenal sejak abad ke-16, terutama dari catatan para penjelajah Eropa. Saat itu, kota ini dikenal sebagai Kalapa, pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda.

Pelabuhan Kalapa sempat menjadi pusat perdagangan penting bagi bangsa Portugis, hingga pada 22 Juni 1527, Pangeran Fatahillah dari Kesultanan Demak datang menyerbu pelabuhan tersebut dan mengganti namanya menjadi Jayakarta.

Tanggal inilah yang kini diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Kota Jakarta.

Baca Juga: Mengapa Monas Dianggap Pusat Sejarah Jakarta? 28kg Emas di Puncak Monas Ternyata Sumbangan Seorang Pengusaha Asal Aceh

Dari Jayakarta ke Batavia: Masa Kolonial Belanda

Pada abad ke-17, kekuasaan atas Jayakarta diambil alih oleh Belanda melalui Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

Nama Jayakarta pun diubah menjadi Batavia, merujuk pada nenek moyang bangsa Belanda, Batavieren.

Karena kesamaan geografis antara Batavia dan Belanda, khususnya ancaman banjir, pemerintah kolonial membangun kota ini dengan sistem kanal seperti di Amsterdam.


Berita Terkait


News Update