Air Bersih Minim, Warga Pulau Kelapa Terpaksa Mandi di Sumur Kotor

Jumat 04 Jul 2025, 13:20 WIB
Seorang warga Pulau Kelapa sedang mengisi dan mengantri air dari Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) yang air itu biasa digunakan untuk minum, Jumat, 4 Juli 2025. (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad)

Seorang warga Pulau Kelapa sedang mengisi dan mengantri air dari Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) yang air itu biasa digunakan untuk minum, Jumat, 4 Juli 2025. (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Warga Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, mengeluhkan minimnya pasokan air bersih untuk kebutuhan mandi.

Meski kebutuhan air minum masih tercukupi, air untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK) nyaris tidak tersedia.

"Begini, di sini air bersih untuk minum cukup. Antrean suka banyak karena PAM belum produksi untuk kebutuhan sehari-hari mandi. Jadi untuk mandi belum ada," kata Agus, 55 tahun, warga setempat, Jumat, 4 Juli 2025.

Ia mengaku terpaksa menggunakan air kotor dari sumur galian untuk mandi karena tidak ada alternatif lain.

"Terpaksa mandi pakai air kotor. Kami bikin sumur, itu air kotor. Jadi kami terpaksa mandi itu," ujarnya.

Baca Juga: Kolaborasi Persija Jakarta dan PAM JAYA, Edukasi Air Bersih Lewat Sepak Bola

Agus menyebut, warga kini harus antre di instalasi Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO), tempat air yang seharusnya untuk konsumsi kini digunakan untuk mandi.

"Air ada, tapi lebih dari 1 bulan mati. Jadi harus ke sini kalau ambil air bersih. Jadi banyak antre, jadi mereka buat air bilas. Padahal harusnya buat minum," tambahnya.

Keluhan serupa juga disampaikan Ratna (39). Ia menilai PAM Jaya seharusnya mendistribusikan air bersih secara gratis karena kondisi kekurangan air bersih di wilayah mereka.

"Kalau dari warga, PAM Jaya itu harus gratis. Karena warga Pulau Kelapa itu kekurangan air. Dari air BWRO dan SWRO itu harus gratis," ucapnya.

Ratna mengatakan, warga kini sepenuhnya berharap kepada PAM Jaya karena pasokan air bersih sudah dua bulan tidak mengalir.


Berita Terkait


News Update