“Nggak fair dong. Hanya karena punya hubungan politik, massa pendukung dalam pilkada, pileg atau pilkades, dapat bansos. Sementara yang benar – benar perlu bansos, malah nggak dapat karena lawan politiknya,” kata mas Bro.
“Bisa juga dapat bansos karena hubungan kerabat dengan pejabat setempat, Bisa jadi guna memenuhi janji politiknya dengan memanfaatkan bansos. dan masih banyak lagi modus mencari simpati publik dengan memanfaatkan bansos,” urai Heri.
“Apakah masih ada yang menggunakan bansos sebagai alat politik?,” tanya Yudi.
“ Ada atau tidak ada , seruan harus terus didengungkan karena yang namanya bansos berpeluang untuk disalahgunakan,” ujar Heri.
“Mestinya malu menggunakan bansos sebagai alat politik ya?,” kata Yudi.
“Lebih malu lagi, jika mengambil bansos untuk memperkaya diri sendiri,” kata mas Bro. (Joko Lestari)