Jenis tikus yang terkonfirmasi sebagai reservoir virus Hanta di Indonesia adalah Rattus norvegicus (tikus got) dan R.tanezumi (tikus rumah). Jenis tikus lain yang menjadi reservoir adalah R. tiomanicus (tikus belukar), R.exulans (tikus ladang), R. argentiventer (tikus sawah), Mus musculus (mencit rumah), Bandicota indica (tikus wirok), dan Maxomys surifer.
Baca Juga: Inilah Daftar Antivirus Terbaik untuk Hp Android agar Tidak Lemot
Infeksi biasanya disebabkan karena menghirup hantavirus yang telah menyebar melalui udara dari urin, kotoran, atau air liur hewan pengerat.
Gejala Virus Hanta
Gejala yang dialami seseorang yang terjangkit virus Hanta dapat berbeda, tergantung dengan tipe virusnya.
Gejala Virus Hanta HFRS
- Demam
- Sakit Kepala
- Nyeri Punggung
- Mual
- Mata kemerahan
- Ruam
Gejala virus Hanta HPS
- Demam
- Nyeri badan
- Malaise (lemas)
- Batuk
- Sesak napas
- Sakit perut
- Muntah
- Diare
Cara Mencegah Terjangkit Virus Hanta
Mengutip dari laman resmi Kemenkes, berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan virus Hanta.
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) (masker, sarung tangan, dan alas kaki) ketika membersihkan rumah dan lingkungan yang dilalui hewan pengerat
- Membersihkan kotoran, urin, dan sekreta lain dari tikus dengan disinfektan
- Tidak menyentuh hewan pengerat secara langsung baik yang hidup atau mati. Apabila kontak dengan hewan pengerat, gunakan disinfektan dan APD lengkap.
- Melakukan pengelolaan sampah dengan benar
- Menjaga kebersihan tangan dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir (40-60 detik) atau menggunakan cairan antiseptik (20-30 detik)