Beberapa barang milik anak-anak tampak masih dibiarkan menumpuk, menunggu kejelasan akan dibawa ke mana.
Ironisnya, di saat warga lain membongkar bangunan mereka secara mandiri, keberadaan tempat ibadah dan hunian anak-anak yatim justru tidak masuk dalam prioritas penanganan.
Sementara hingga kini, Pemkot Tangsel tak pernah lagi melakukan kunjungan dan pemantauan terhadap warga yang terdampak penggusuran.
“Sudah enggak pernah lagi datang ke sini. Kita dipantau dari drone,” katanya. (CR-1)