“Saat Anda bernapas otomatis, Anda seperti duduk di kursi penumpang. Tapi saat bernapas secara sadar, Anda mengambil alih kemudi,” katanya.
Penelitian di institusi seperti Harvard dan Stanford menunjukkan bahwa pranayama mengaktifkan sistem saraf parasimpatik, menurunkan hormon stres seperti kortisol, dan meningkatkan aliran oksigen serta kestabilan emosional.
“Dalam Ayurveda, napas dianggap sebagai jembatan antara tubuh dan pikiran,” ujarnya, sambil mendorong untuk belajar langsung dari pengajar berpengalaman.
Baca Juga: 3 Penyakit Ini Sering Dialami Peserta Program Cek Kesehatan Gratis
Devosi: Kembali ke Hati
Meski terdengar religius, Gayathri menegaskan bahwa devosi berarti memberikan hati kepada sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri.
“Kita semua butuh ruang di mana kita tidak perlu membuktikan apa pun. Devosi mengalirkan cinta tanpa syarat, dan itu menyembuhkan,” jelasnya.
Secara neurologis, praktik ini mengaktifkan sistem limbik, pusat emosi di otak, dan meningkatkan oksitosin, hormon yang memunculkan rasa aman dan koneksi.
“Cukup dengan mengucap terima kasih atau menyimpan simbol cinta yang memberi kedamaian,” ujarnya.
Baca Juga: Kemenkes Catat 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral Saat Cek Kesehatan Gratis
Seva: Pelayanan Tanpa Pamrih
Menurut Gayathri, seva atau pelayanan tanpa pamrih adalah cara ampuh untuk mengurangi ego dan memperluas makna hidup.
“Tak perlu hal besar, cukup memasak dengan cinta atau membantu orang tua tanpa diminta,” katanya.
Aktivitas ini terbukti meningkatkan dopamin dan oksitosin, serta memperkuat empati dan keterhubungan.