"Optimalisasi lembaga dan tokoh-tokoh agama juga harus diperhatikan bahwa mereka banyak terlibat dalam pembinaan masyarakat. Termasuk penyaluran selera dan aspirasi hobi dan sejenisnya itu sangat bagus," ungkap Subki.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Hari Ini Kamis 5 Juni 2025: Galeri24, Antam, dan USB Turun
Menurut Subki, banyak remaja yang terlibat tawuran karena tidak memiliki wadah untuk menyalurkan hobinya.
Karena itu, Subki mendukung Pemprov DKI Jakarta menyalurkan hobi anak-anak muda. "Mungkin bisa digelar (kegiatan/lomba-red) panjat tebing atau naik-naik gunung. Jadi semua ada solusinya," tambah dia.
Subki berharap, penanganan tawuran bisa menjadi tanggung jawab bersama. Berdasarkan data Sistem Informasi Kesehatan Jiwa (SIKJ) 2023, tercatat 35 persen remaja Jakarta terlibat tawuran.
Para pelaku tawuran mengaku tidak punya aktivitas produktif usai belajar sekolah. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat 15,5 persen pemuda Jakarta usia 16–30 tahun tidak bekerja, tidak mengecap pendidikan, atau pelatihan. (Ril)