Di Amerika Serikat pun, material ini telah digunakan dalam arsitektur modern yang ramah lingkungan.
"Kita bisa mencontoh mereka, sekaligus memodifikasi dengan ciri khas budaya Sunda. Sekolah bukan hanya tempat belajar, tapi bisa menjadi simbol harmonisasi antara manusia dan alam," tambahnya.
Selain faktor keberlanjutan, pembangunan sekolah bambu ini juga diharapkan dapat menekan biaya konstruksi.
Baca Juga: Polisi Siapkan One Way Cegah Penumpukan Kendaraan di Kawasan Wisata Lembang
Dalam kondisi keterbatasan anggaran negara maupun daerah, pendekatan ini dinilai strategis dan efisien.
Bambu tidak hanya ringan dan mudah didapatkan, tetapi juga memiliki kekuatan dan daya tahan yang tinggi jika diproses dengan baik.
Dalam konteks pendidikan, lingkungan belajar yang natural diyakini mampu meningkatkan kenyamanan dan konsentrasi siswa.
Hal ini sejalan dengan tren global pendidikan yang mengedepankan suasana belajar terbuka dan dekat dengan alam.
Lebih lanjut, Dedi menyampaikan bahwa siswa yang sudah memiliki akses ke sekolah dengan infrastruktur yang baik tidak akan dipaksa untuk pindah.
Proyek ini ditujukan bagi kawasan yang masih kekurangan fasilitas pendidikan, sehingga pemerataan akses menjadi tujuan utama.
Dari sisi budaya, pembangunan sekolah bambu ini juga diharapkan mampu menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga nilai-nilai lokal.
Arsitektur bambu yang menyatu dengan alam dan budaya Sunda akan menjadi identitas khas pendidikan di Jawa Barat.