Lebih Aman dari Pinjol dan Rentenir, Ini Alasan Koperasi Merah Putih Jadi Solusi Utang Terbaik 2025

Senin 26 Mei 2025, 17:49 WIB
OJK Dukung Koperasi Merah Putih, Alternatif Resmi Pengganti Pinjol dan Rentenir Ilegal (Sumber: Dok/Koperasi Merah Putih)

OJK Dukung Koperasi Merah Putih, Alternatif Resmi Pengganti Pinjol dan Rentenir Ilegal (Sumber: Dok/Koperasi Merah Putih)

POSKOTA.CO.ID - Dalam upaya menjawab ketimpangan pembangunan dan memperkuat kemandirian desa, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menggagas program strategis pembentukan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa program ini bukan hanya sekadar pembentukan lembaga usaha di desa, melainkan solusi menyeluruh terhadap tantangan ekonomi struktural yang selama ini dihadapi desa-desa di seluruh Indonesia.

Menurut Menteri Budi, koperasi desa akan mengintegrasikan aktivitas ekonomi desa secara vertikal dari hulu ke hilir.

Mulai dari produksi pertanian, perikanan, pengelolaan hasil alam, hingga distribusi bahan pokok dan penyediaan layanan dasar bagi masyarakat.

"Pembentukan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih merupakan program visioner dari Presiden Prabowo dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan. Ini adalah jawaban atas berbagai permasalahan ekonomi yang ada di desa serta memperkuat ekonomi desa," ujar Budi dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin, 26 Mei 2025.

Baca Juga: Cara Cek PKH Periode Bulan Mei 2025 Lengkap dengan Jadwalnya

Mengurangi Ketimpangan Ekonomi dan Meningkatkan Kontribusi PDB Desa

Data Kemenkop menunjukkan bahwa meskipun Indonesia memiliki lebih dari 83.000 desa, kontribusi sektor pedesaan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hanya mencapai 14%. Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan signifikan antara potensi desa dan hasil yang diperoleh.

Melalui koperasi, desa akan diberdayakan untuk memanfaatkan potensi lokal secara maksimal. Petani dan nelayan yang selama ini hanya memperoleh nilai jual rendah karena bergantung pada tengkulak, akan mendapatkan akses distribusi langsung melalui koperasi yang dimiliki dan dikelola oleh warga desa sendiri.

"Rantai distribusi yang panjang menjadi akar masalah. Koperasi akan memangkas mata rantai distribusi ini agar petani dan nelayan memperoleh harga jual yang lebih adil," tegas Budi.

Menstabilkan Harga Bahan Pokok Lewat Distribusi Lokal

Masalah fluktuasi harga kebutuhan pokok menjadi persoalan rutin, khususnya menjelang hari-hari besar. Dengan koperasi desa yang bertindak sebagai pusat distribusi lokal, stabilitas harga dapat lebih terjaga karena tidak lagi bergantung sepenuhnya pada suplai dari luar wilayah.

Sistem distribusi berbasis koperasi ini akan memperpendek jarak antara produsen dan konsumen, mengurangi biaya logistik, serta menekan margin tengkulak.


Berita Terkait


News Update