Waspada Modus Penipuan Teror Kode OTP, Benarkah Strategi Baru Pinjol?

Selasa 20 Mei 2025, 12:53 WIB
Ilustrasi. Isu modus penipuan teror kode OTP pinjol yang perlu diketahui nasabah atau debitur. (Sumber: PxHere)

Ilustrasi. Isu modus penipuan teror kode OTP pinjol yang perlu diketahui nasabah atau debitur. (Sumber: PxHere)

Kode-kode OTP tersebut dikirimkan dari aplikasi yang bahkan tidak pernah diunduh oleh korban. Dalam sehari, ia bisa menerima pesan dari sejumlah aplikasi seperti Adira, ACI, dan lainnya.

Hal ini sempat memunculkan kekhawatiran bahwa ponselnya telah diretas.

Namun, berdasarkan informasi dari mantan DC, pengiriman kode OTP tersebut adalah salah satu trik untuk menakut-nakuti nasabah yang gagal bayar. Kode tersebut tidak berasal dari upaya peretasan, melainkan dibuat secara sengaja untuk memberikan tekanan psikologis.

Sasaran Utama Teror Pinjol

Terdapat pola tertentu dalam serangan ini. Para DC biasanya menargetkan:

1. Nasabah baru yang gagal bayar

Terutama mereka yang baru mengajukan pinjaman dan mengalami kesulitan pembayaran dalam beberapa cicilan pertama.

2. Nasabah lama yang kembali mengajukan pinjaman

Apalagi jika mereka kerap menggunakan pola "gali lubang tutup lubang".

3. Nasabah yang hilang kontak

Setelah sempat menghilang, nasabah jenis ini sering menjadi sasaran teror saat kembali terdeteksi, misalnya melalui daftar kontak.

Saat ini, baik pinjol legal maupun ilegal diketahui telah saling terhubung secara sistemik. Artinya, ketika seseorang mengajukan pinjaman di satu aplikasi, informasi tersebut bisa diketahui oleh penyedia pinjol lain.

Tips Menghadapi Teror dan Intimidasi Pinjol

Bagi nasabah yang saat ini berada dalam kondisi gagal bayar, berikut beberapa saran untuk menghadapi tekanan dari pinjol:

- Jangan panik ketika didatangi orang asing yang mengaku kehilangan HP. Minta bukti dan ajak menyelesaikan secara hukum dengan melibatkan pihak berwenang seperti polisi atau RT/RW.

- Abaikan kode OTP yang tidak relevan, dan blokir nomor pengirim.

- Jangan mudah percaya bahwa ponsel telah diretas. Verifikasi melalui pengaturan keamanan ponsel dan hindari klik tautan mencurigakan.


Berita Terkait


News Update