Namun aksi ini membuat warga yang sedang ada di lokasi jengah dan mencegat untuk menghentikan mobil.
Beberapa warga dan petugas pun terlibat adu argumen dengan sopir mobil tersebut. Setelah beberapa saat, mobil terlihat terus melaju di jalan perlahan sambil mendapat teriakan dari warga.
Tanggapan Kepolisian
Kepala Subunit Turjawali Satlantas Polres Metro Depok, Ipda Agus Suyanto, menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut.
Ia menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah mengamankan kendaraan dan pengemudinya ke Polsek Pancoran Mas untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Namun, hingga saat ini identitas pemilik kendaraan belum dirilis secara publik.
"Penanganan telah dilakukan sesuai prosedur. Kendaraan sudah diamankan dan pengemudi sedang dalam proses klarifikasi di Polsek setempat," ujar Ipda Agus dalam keterangannya.
Reaksi Warganet
Di media sosial, insiden ini memicu berbagai reaksi. Sebagian besar netizen mengkritik tindakan pengemudi yang dinilai tidak menghargai aturan dan keselamatan publik. Namun, tak sedikit pula yang menyoroti penempatan CFD itu sendiri.
Beberapa warganet mempertanyakan efektivitas pelaksanaan CFD di kawasan Margonda yang dikenal sebagai jalur utama dan padat fasilitas publik, termasuk rumah sakit dan pertokoan.
"Lagian CFD-nya aneh, di jalan utama yang aksesnya krusial, tidak ada jalur alternatif," tulis akun @adjie.nomotto.
"Area CFD-nya perlu dipertimbangkan ulang, lebih baik seperti Jakarta di Bundaran HI atau di Bekasi di flyover SMB. Tidak mengganggu akses warga," ujar akun @rumahethes.