Komisi E DPRD Soroti Kurangnya SLBN di Jakarta

Senin 19 Mei 2025, 09:54 WIB
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian. (Sumber: Dok. Kominfotik DPRD DKI Jakarta)

Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian. (Sumber: Dok. Kominfotik DPRD DKI Jakarta)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komisi E DPRD DKI Jakarta menyoroti masih kurangnya Sekolah Luar Biasa Negri (SLBN) di kota Jakarta.

Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian menyampaikan, jumlah sekolah dan jumlah warga penyandang disabilitas di Jakarta masih timpang.

Sehingga, kata Justin, dibutuhkan SLB dengan berbagai jenjang tersebar merata di ibu kota.

“Mengacu data difabel di Jakarta yang mengajukan bantuan, itu jumlahnya sekitar 26 ribu,” ujar Justin dalam keterangannya, Senin, 19 Mei 2025.

Sementara itu, jumlah SLB Negeri saat ini hanya ada 13 sekolah yakni SLB Negeri 02, SLB Negeri 12, SLB Negeri 01, SLB Negeri 11, dan SLB A Pembina Tingkat Nasional di Jakarta Selatan.

Baca Juga: HP Anda Disadap? Begini Ciri dan Cara Mudah Mengatasinya!

Selanjutnya SLB Negeri 6, SLB Negeri 5, dan SLB Negeri 10 di Jakarta Barat. SLB Negeri 9, SLB Negeri 4, dan SLB Negeri 8 di Jakarta Utara. SLB Negeri 3 di Jakarta Pusat, dan SLB Negeri 7 di Jakarta Timur.

Atas dasar itu, Justin mengusulkan agar Dinas Pendidikan (Disdik) menambah SLB negeri. Sebab, dirinya mengaku banyak menerima keluhan dari orang tua yang tidak kebagian kuota untuk anaknya sekolah di SLB milik Pemprov DKI.

“Banyak sekali masukan dari masyarakat, karena kalau bukan SLB dari Pemprov, SLB swasta sangat mahal. Maka sangat dibutuhkan SLB lagi supaya bisa gratis,” ujarnya.

Menurutnya, penambahan SLB di Jakarta, dapat mengurangi beban pengeluaran orang tua.

“Karena anak-anak difabel ini banyak pelatihan khusus di luar sekolah, ada juga terapi di luar sekolah, dan itu tidak di-cover BPJS,” katanya.

Dia mengingatkan, agar Dinas Pendidikan membuat kajian yang matang terlebih dahulu untuk menentukan titik penyebaran SLB negeri.

“Tentu kita lihat dari data penduduk, maka pendataan harus pro aktif. Di mana wilayah yang banyak penyandang disabilitas usia anak sekolah. Di situlah SLB negeri harus dibangun,” kata dia. (cr-4)


Berita Terkait


News Update