Ada 6 Grup Mirip Fantasi Sedarah Teridentifikasi di Facebook, Netizen Tuntut Penutupan Segera

Minggu 18 Mei 2025, 07:15 WIB
Screenshot grup Facebook Fantasi Sedarah diikuti hampir 32 ribu anggota. (Sumber: X/tanyarlfes)

Screenshot grup Facebook Fantasi Sedarah diikuti hampir 32 ribu anggota. (Sumber: X/tanyarlfes)

Jika tidak ditindak secara serius, fenomena seperti ini dapat membuka jalan bagi normalisasi penyimpangan seksual di ruang digital. Ini menjadi ancaman nyata bagi perlindungan anak di era internet yang semakin terbuka.

Baca Juga: SALDO DANA GRATIS Rp220.000 Bisa Anda Cairkan ke Dompet Elektronik Minggu 18 Mei 2025, SELAMAT YA!

Urgensi Literasi Digital dan Peran Keluarga

Kasus grup Fantasi Sedarah seharusnya menjadi alarm keras bagi orang tua dan pendidik tentang pentingnya literasi digital dan pengawasan anak di internet. Banyak anak dan remaja yang memiliki akses bebas ke media sosial tanpa kontrol orang tua yang memadai. Dalam situasi seperti ini, risiko mereka terekspos atau bahkan terlibat dalam grup penyimpangan menjadi lebih besar.

Orang tua perlu memahami bahwa tanggung jawab moral dan edukatif mereka kini meluas hingga ke dunia digital. Memantau aktivitas daring anak bukan berarti melanggar privasi, tetapi bentuk nyata kepedulian terhadap keselamatan dan perkembangan mental mereka.

Penemuan grup Facebook Fantasi Sedarah membuka lembaran kelam dalam potret etika digital masyarakat. Ketika media sosial menjadi wadah bagi penyimpangan ekstrem yang merusak nilai moral dan hukum, maka intervensi dari negara dan masyarakat sipil harus berjalan seiring.

Blokir akses, penyelidikan hukum, serta desakan publik harus ditindaklanjuti dengan penguatan regulasi, pengawasan teknologi, dan edukasi literasi digital. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin ruang digital akan dipenuhi oleh grup-grup serupa yang menyebarkan racun moral dan membahayakan generasi masa depan.


Berita Terkait


News Update