Beberapa nasabah mungkin menemui datanya "bersih" meski belum melunasi hutang. Ini biasanya terjadi karena tunggakan dicover oleh asuransi kredit. Namun, kasus seperti ini jarang terjadi.
Baca Juga: Pinjol Bisa Lacak Lokasi dan Sadap WhatsApp? Ini Fakta dan Cara Lindungi Diri
Dampak Data Hitam dan Solusinya
- Tidak Bisa Ajukan Pinjaman
Data hitam membuat bank atau fintech enggan memberikan pinjaman. Solusinya:
- Prioritaskan pelunasan hutang sebelum mengajukan kredit baru.
- Negosiasi dengan pihak bank untuk restrukturisasi kredit jika kesulitan bayar.
- Risiko Penyalahgunaan Data (Jika Skor Kredit Bagus)
Ironisnya, data bersih justru lebih berisiko disalahgunakan, misalnya untuk pengajuan kartu kredit ilegal. Sedangkan data hitam justru memproteksi Anda dari jeratan utang baru.
Baca Juga: Bahaya! Penyebaran Data oleh Pinjol Ilegal Masih Marak, Ini Bukti dan Pencegahannya
Jangan percaya mitos "5 tahun otomatis bersih". Data hitam hanya hilang setelah pelunasan. Jangan panik jika tercatat di SLIK OJK. Manfaatkan momentum ini untuk berhenti berhutang dan mengatur keuangan lebih sehat.
Fokus pada kebutuhan primer terlebih dahulu sebelum memikirkan pelunasan hutang, terutama jika kondisi finansial belum stabil. "Daripada terus terjerat utang, lebih baik bangun kebiasaan menabung dan hidup sesuai kemampuan," demikian pesan penting dari Tools Pinjol.
Memahami mekanisme penghapusan data hitam di SLIK OJK merupakan langkah penting untuk mengelola kesehatan keuangan dengan lebih baik.
Jangan terjebak pada mitos yang beredar, tetapi fokuslah pada penyelesaian kewajiban finansial sebagai solusi utama. Dengan begitu, Anda bisa membangun riwayat kredit yang lebih baik dan membuka peluang akses ke produk keuangan di masa depan.