POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini, banyak masyarakat mengeluhkan teror dari debt collector (DC) pinjaman online (pinjol) melalui telepon dan WhatsApp (WA).
Aksi intimidasi seperti ancaman, kata-kata kasar, dan panggilan terus-menerus kerap membuat korban merasa stres dan tertekan. Padahal, sebenarnya ada cara untuk menghadapinya tanpa harus larut dalam ketakutan.
Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan korban adalah terlalu serius menanggapi setiap telepon atau pesan dari DC.
Faktanya, debt collector hanya mengandalkan tekanan psikologis untuk menakuti nasabah. Semakin kita merespons, semakin agresif mereka mengejar.
Baca Juga: Solusi Ampuh Lindungi Penyebaran Data Pribadi saat Menggunakan Layanan Pinjol
Untuk itu, penting bagi masyarakat memahami langkah-langkah tepat dalam menghadapi intimidasi pinjol. Dengan menghindari tiga kesalahan utama, korban bisa lebih tenang dan terhindar dari stres berlebihan. Berikut penjelasan lengkapnya berdasarkan channel YouTube Bang Tri.
3 Kesalahan Utama Saat Menghadapi DC Pinjol
- Jangan Anggap Serius Telepon atau Pesan dari DC
Banyak korban pinjol yang merasa tertekan karena menanggapi serius setiap telepon atau pesan dari debt collector. Padahal, kata-kata kasar dan intimidasi yang dilontarkan DC hanya bertujuan untuk melemahkan mental.
"Jangan masukkan kata-kata mereka ke dalam hati. Mereka hanya ingin membuat kita stres dan frustasi," kata seorang ahli keuangan dalam video edukasi yang viral di media sosial.
Baca Juga: Panik karena Cicilan Pinjol Legal Sudah Jatuh Tempo? Begini Tips Lunasinya dengan Mudah
- Abaikan dan Blokir Nomor Pengganggu
Salah satu kesalahan terbesar adalah merespons telepon atau pesan dari DC. Sekali saja mengangkat telepon, mereka akan terus menghubungi.
"Langsung reject, hapus pesan, atau blokir nomornya. Jika perlu, ganti nomor WA agar tidak terus menerima ancaman," saran seorang korban pinjol yang berhasil lepas dari tekanan DC.
- Ganti Nomor HP Jika Terlalu Sering Diteror