Sementara itu, pinjol abal-abal umumnya tidak mencantumkan alamat kantor atau nomor layanan yang valid.
Jika platform yang Anda temui tidak memiliki kejelasan soal lokasi dan kontak resmi, sebaiknya segera tinggalkan.
4. Utamakan Keamanan Data Pribadi
Pinjol berizin biasanya menggunakan sistem keamanan data terenkripsi dan hanya meminta informasi pribadi yang berkaitan langsung dengan proses pengajuan pinjaman.
Hati-hati jika aplikasi meminta akses ke kontak telepon, akun media sosial, hingga PIN atau password akun lain.
Penyedia pinjaman ilegal kerap memanfaatkan data pribadi untuk intimidasi maupun penyalahgunaan.
5. Hindari Rayuan Promosi Berlebihan
Ciri umum pinjol ilegal adalah cara promosi yang agresif dan berlebihan. Mereka sering kali membombardir calon korban dengan pesan singkat atau telepon, menawarkan pinjaman tanpa syarat, tanpa bunga, atau pencairan dalam hitungan menit.
Sementara itu, pinjol legal memiliki prosedur seleksi yang profesional dan tidak sembarangan menawarkan produk lewat pesan spam.
Baca Juga: 8 Strategi Efektif Menghindari Galbay dan Teror DC Lapangan Pinjaman Online
6. Perhatikan Batasan Suku Bunga
OJK telah menetapkan batas bunga maksimum untuk pinjaman online legal. Jika Anda menemukan pinjol yang menawarkan dana dengan bunga di atas ketentuan atau tak menyebutkan bunga secara gamblang, patut diwaspadai.
Biasanya, pinjol ilegal memasang bunga harian sangat tinggi hingga membuat beban cicilan sulit dilunasi.
7. Telusuri Ulasan dan Reputasi Pengguna
Sebelum mengajukan pinjaman, sempatkan mencari informasi seputar reputasi aplikasi tersebut. Baca testimoni di media sosial, forum diskusi, hingga Play Store atau App Store. Jika banyak pengguna mengeluhkan pengalaman buruk, abaikan aplikasi tersebut.
8. Pahami Syarat Pengajuan dengan Teliti
Penyedia pinjaman resmi akan menyampaikan syarat dan ketentuan secara jelas dan transparan. Semua informasi mengenai biaya, jadwal pembayaran, serta konsekuensi keterlambatan tercantum dengan rinci di dalam kontrak atau aplikasi.