Kendati begitu, pihaknya telah melakukan pembangunan Sistem Pengelolaan Air limbah domestik Domestik (SPALD), baik SPALD Terpusat (SPALD-T), SPALD Setempat (SPALD-S) dan program Revitalisasi Tanki Septic Bersubsidi.
"SPALD-T skala permukiman yang telah terbangun tersebar di sejumlah lokasi, Jakarta Timur 10 unit, Jakarta Barat 4 unit Jakarta Utara 9 unit, Jakarta Pusat 3 unit Jakarta Selatan 4 unit dan Kepulauan Seribu 24 unit," ungkap Robby.
Satu SPALD-T yang sudah beroperasi berada di Waduk Rambutan, Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Sistem pengolahan tersebut mampu menampung kurang lebih 200 sambungan rumah.
Baca Juga: Pemprov Jakarta Awasi Ketat Pengelolaan Limbah PT Elnusa Petrofin karena Ketahuan Melanggar
Robby mengaku, masyarakat sekitar merasa terbantu dengan adanya SPALD-T tersebut.
"Bahkan masyarakat meminta agar program ini diperluas agar dapat menjangkau lebih banyak sambungan rumah (SR) yang terhubung ke SPALD-T tersebut," katanya.
Sementara itu, untuk subsidi revitalisasi tangki septic rumah tangga, telah dilakukan di sejumlah lokasi.
"Pada tahun 2020-2022 telah dilaksanakan program Subsidi Revitalisasi Tangki Septik Rumah Tangga di 3.693 titik dan pada tahun 2023 juga telah dilaksanakan program Rehabilitasi MCK dan/Tangki Septik Komunal di 55 titik," kata Robby.
Ia menjelaskan, titik lokasi pelaksanaan program-program tersebut tersebar di lima wilayah kota administrasi Jakarta yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat terhadap akses sanitasi.
"Kehadiran program-program tersebut dapat menjadi acuan sistem sanitasi demi mencapai pelayanan pengelolaan air limbah domestik domestik yang menyeluruh kepada masyarakat," ucap dia. (CR-4)