POSKOTA.CO.ID - Pukul 19.30 WIB, pembukaan Piala Presiden 2025 dimulai dengan parade atraksi budaya, sambutan resmi panitia, serta perkenalan tim peserta. Sesuai tradisi ajang-ajang olahraga nasional, sesi menyanyikan lagu kebangsaan menjadi puncak seremoni pembuka.
Rita Butar Butar, penyanyi yang telah malang melintang di industri musik Indonesia selama puluhan tahun, didapuk sebagai sosok kehormatan untuk membawakan Indonesia Raya. Saat bagian lirik “Marilah kita berseru, Indonesia bersatu,” terdengar, ia secara tidak sengaja menggantinya menjadi “Indonesia merdeka.”
Kesalahan ini, walau singkat, menimbulkan keheningan sesaat di stadion. Beberapa tamu VIP tampak terkejut, dan sejumlah penonton mengangkat ponsel untuk merekam. Video kemudian beredar di TikTok, Instagram, dan X (Twitter).
Baca Juga: Berapa Harta Kekayaan Liana Saputri? Anak Haji Isam yang Kini Jadi Pemegang Saham KFC
Respons Publik yang Terpolarisasi
Tidak butuh waktu lama, cuplikan tersebut viral dengan beragam komentar. Sebagian warganet mengkritik keras, menyebut kesalahan lirik sebagai tanda kurangnya persiapan atau profesionalisme. Komentar lain menilai improvisasi vokal Rita justru memperkeruh kejelasan teks lagu kebangsaan.
“Rita Butar Butar yang dikenal sebagai penyanyi senior kok bisa keliru menyanyikan lirik lagu kebangsaan? Wah bisa gawat kalau zaman Soeharto,” tulis akun @GeraldoGhani24 di X.
Di sisi lain, tidak sedikit pengguna media sosial yang bersikap lebih empatik. Mereka menekankan faktor usia, tekanan mental, serta potensi “human error” di panggung besar.
“Ya wajarlah… dia kan sudah berumur dan manusia biasa,” ungkap akun @renaldialdi4612.
Budaya Seremonial dan Sensitivitas Lagu Kebangsaan
Lagu kebangsaan Indonesia Raya bukan sekadar simbol formal. Ia memiliki makna historis yang mendalam, erat dengan perjuangan kemerdekaan serta identitas kolektif bangsa. Oleh sebab itu, ketepatan dalam penyanyian liriknya menjadi elemen krusial.
Dalam konteks acara kenegaraan atau olahraga berskala nasional, lagu kebangsaan sering kali menjadi cermin integritas penyelenggara dan wujud penghormatan terhadap simbol negara. Para penyanyi yang ditunjuk biasanya melakukan gladi bersih beberapa kali.
Namun, sebagaimana yang terjadi pada Rita Butar Butar, tekanan psikologis di hadapan ribuan penonton dapat memicu kekeliruan yang tidak disengaja. Hal semacam ini bukan pertama kali terjadi, bahkan dalam ajang internasional sekalipun.