Verrell Bramasta Kritik Pendidikan Barak Militer Ala Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta Tantang Turun ke Lapangan

Senin 12 Mei 2025, 11:09 WIB
Kritik kebijakan pendidikan militer ala Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta tantang Verrell Bramasta turun langsung ke lapangan.

Kritik kebijakan pendidikan militer ala Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta tantang Verrell Bramasta turun langsung ke lapangan.

POSKOTA.CO.ID - Program pendidikan karakter melalui pendekatan barak militer yang diinisiasi oleh tokoh Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menjadi sorotan.

Kali ini, sorotan datang dari Verrell Bramasta, anggota DPR RI Komisi X yang membidangi pendidikan dan kebudayaan.

Dalam sebuah video yang diunggah di TikTok @amanat_nasional, Verrell menyampaikan kritik terhadap efektivitas dan dampak dari program pendidikan tersebut.

Menurut Verrell, meskipun ia menghargai niat baik Dedi Mulyadi untuk memperbaiki moral anak-anak yang dianggap bermasalah, pendekatan dengan 'military approach' dinilai kontroversial dan dapat menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua.

Baca Juga: Tren Unik dan Viral! Suami-Istri Lapor ke Dedi Mulyadi Saling Lempar Keluhan dan Minta Diangkut ke Barak Militer

"Saya mengerti maksud baik Pak Dedi Mulyadi. Tapi pendekatan seperti ini perlu dikaji lebih dalam, terutama jika menyangkut hak anak dan perkembangan psikologis mereka," ujar Verrell.

Respons Bupati Purwakarta

Kritik Verrell tidak dibiarkan berlalu begitu saja. Saepul Bahri Binzein, Bupati Purwakarta yang menjadi pelaksana langsung program ini di wilayahnya, memberi tanggapan tegas melalui akun TikTok @prokontrabangsa1945.

Ia menilai bahwa kritik Verrell kurang didukung oleh data dan pengalaman lapangan.

"Tujuan dia benar, tapi kurang referensi. Makanya saya tantang, turun langsung ke lapangan," ujar Saepul Bahri.

Baca Juga: Siapa Maula Akbar? Anak Gubernur Dedi Mulyadi yang Lamar Wabup Garut Putri Karlina di Stadion, Ini Profilnya

Menurutnya, di Purwakarta, tidak ada satu pun orang tua siswa yang menyampaikan keberatan secara resmi terhadap program ini.

Bahkan, katanya, banyak dari mereka mendukung karena melihat perubahan positif pada anak-anak mereka setelah mengikuti pelatihan di barak.

Pendidikan Barak Militer

Pendekatan pendidikan karakter ala militer bukanlah konsep baru. Beberapa lembaga pendidikan alternatif di dunia memang menerapkan kedisiplinan tinggi sebagai metode pembentukan karakter.

Namun, ketika diterapkan dalam konteks siswa dengan masalah perilaku, muncul perdebatan mengenai efektivitas dan etikanya.

Baca Juga: Kebijakan Barak Militer untuk Siswa Bermasalah, Dedi Mulyadi Ajak Masyarakat Turut Ambil Peran

Kritik utama terhadap program ini datang dari kelompok pemerhati anak, seperti Komnas Perlindungan Anak dan tokoh seperti Kak Seto, yang sebelumnya juga menyuarakan kehati-hatian.

Mereka mempertanyakan apakah pendekatan militer tidak melanggar prinsip pendidikan yang ramah anak.

Sementara itu, pendukung program menilai bahwa metode keras diperlukan untuk membentuk disiplin dan mengubah perilaku siswa yang sulit dikendalikan melalui pendekatan konvensional.

Polemik Konsep dan Realita Lapangan

Bupati Purwakarta pun menganggap bahwa pandangan Verrel Bramasta tentang konsep militer dengan pelajar berbeda sehingga menyatakan demikian.

"Jangan-jangan konsep pemikiran militer dia (Verrell) dengan pelajar Jawa Barat berbeda," ucap Saepul Bahri.

Ia pun membuka ruang diskusi tentang bagaimana pendekatan pendidikan sebaiknya disesuaikan dengan karakteristik lokal.

Menurut Saepul, program ini bukan semata-mata 'penghukuman', tetapi lebih kepada pembinaan dan pendampingan.

Verrell, yang selama ini dikenal sebagai publik figur dan politisi muda, belum memberikan tanggapan lanjutan atas tantangan tersebut.

Namun, pernyataannya sebelumnya menekankan pentingnya pendekatan yang lebih holistik dalam menangani anak-anak dengan latar belakang masalah perilaku.

Berita Terkait

News Update