Dalam kasus tertentu, penagihan bisa dilakukan secara agresif, terutama dari pinjol ilegal yang tidak memiliki etika dalam menagih utang.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menyiapkan kondisi mental yang kuat. Hadapi kenyataan bahwa Anda sedang mengalami kendala finansial, dan bersikap tenang adalah langkah awal menuju pemulihan.
Jika diperlukan, bicarakan dengan orang terdekat atau konsultasikan dengan psikolog keuangan agar emosi tetap stabil dan tidak mengambil keputusan gegabah.
3. Fokus Kembali pada Aktivitas Produktif
Setelah pikiran mulai tenang, kembalilah fokus pada kegiatan utama Anda, terutama pekerjaan atau sumber penghasilan. Produktivitas adalah kunci utama agar Anda bisa secara perlahan menutupi kewajiban finansial.
Alih-alih terus menghitung jumlah utang dengan cemas, alihkan perhatian pada peningkatan kualitas kerja, pencarian tambahan penghasilan, atau peluang usaha kecil-kecilan yang dapat memperbaiki arus kas harian.
Ingat, keberhasilan membayar utang bukanlah soal cepat atau lambat, tetapi soal niat, komitmen, dan konsistensi.
Baca Juga: Jangan Anggap Sepele Utang Pinjol Ilegal, Kenali Risiko dan Cara Menghindarinya
4. Hindari Pinjol Ilegal dan Cari Solusi Formal
Jika Anda pernah menggunakan layanan pinjol ilegal, sebaiknya hentikan hubungan dengan pihak tersebut dan laporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui layanan resmi.
Layanan pinjol legal biasanya terdaftar dan diawasi oleh OJK, serta tidak akan melakukan penagihan secara intimidatif atau menyebarkan data pribadi.
Langkah bijak lainnya adalah mencari program restrukturisasi utang atau bantuan hukum jika Anda merasa tidak mampu membayar dalam waktu dekat.
Beberapa lembaga atau LSM memberikan pendampingan hukum gratis kepada korban pinjol ilegal.
5. Bangun Pola Hidup Finansial yang Sehat
Kondisi galbay seharusnya menjadi momen evaluasi menyeluruh terhadap gaya hidup finansial.