Studio di Balik ‘Parasite’ Akan Garap Remake Film Indonesia: ‘Agak Laen’ dan ‘Tinggal Meninggal’ yang Dibuat untuk Versi Global

Kamis 08 Mei 2025, 09:30 WIB
Produser film Parasite akan remake film Indonesia. Agak Laen dan Tinggal Meninggal dipilih untuk adaptasi global setelah kesuksesan di box office lokal. (Sumber: X/@kdrama_menfess)

Produser film Parasite akan remake film Indonesia. Agak Laen dan Tinggal Meninggal dipilih untuk adaptasi global setelah kesuksesan di box office lokal. (Sumber: X/@kdrama_menfess)

POSKOTA.CO.ID - Perusahaan produksi asal Korea Selatan yang sukses melahirkan film pemenang Oscar Parasite, kembali menunjukkan ekspansinya di industri perfilman global.

Kali ini, mereka menjalin kolaborasi strategis dengan rumah produksi Indonesia, Imajinari, untuk mengakuisisi hak remake internasional atas tiga film populer, yaitu Agak Laen, sekuelnya, dan Tinggal Meninggal.

Kesepakatan ini menandai babak baru bagi Barunson, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai mitra produksi dan distributor film internasional.

Dengan langkah ini, perusahaan tersebut resmi masuk ke bisnis penjualan hak remake, memperluas pengaruhnya di kancah perfilman Asia Tenggara yang sedang tumbuh pesat.

Baca Juga: Dianggap Potensial di Industri Film Asia Tenggara, Remake Film 'Agak Laen' Bakal Tayang dalam Versi Korea

Imajinari, studio muda berbasis di Indonesia, dipilih sebagai mitra karena dinilai memiliki kemampuan unik dalam menghadirkan cerita-cerita segar yang mampu menyentuh emosi penonton.

"Kami melihat potensi besar dalam karya-karya Imajinari, yang menggabungkan humor, horor, dan drama dengan cara yang sangat orisinal," ujar perwakilan Barunson.

Kolaborasi ini diharapkan dapat membawa kisah-kisah lokal Indonesia ke panggung dunia.

Dari Kemitraan Produksi ke Bisnis Remake Global

Kesepakatan ini menandai pergeseran strategi Barunson yang sebelumnya lebih fokus pada koproduksi dan distribusi film internasional. Kini, mereka melangkah lebih jauh dengan menjual hak remake kepada studio lain.

"Dengan Imajinari, kami melihat studio yang piawai menceritakan kisah-kisah yang sangat bisa diterima secara emosional tentang keluarga, cinta, dan hubungan manusia. Namun dengan sudut pandang yang segar dan menghibur," ujar Yoonhee Choi, CEO Barunson, dalam wawancara yang dilansir dari Variety.

Pemilihan Imajinari sebagai mitra tidak lepas dari pertumbuhan pesat industri film Asia Tenggara yang dinilai sangat menjanjikan.

Imajinari: Studio Muda dengan Prestasi Gemilang

Didirikan pada 2021 oleh komedian-sutradara Ernest Prakasa dan manajer Dipa Andika di bawah naungan Hahaha Corp, Imajinari langsung mencuri perhatian lewat film debutnya, Ngeri-Ngeri Sedap (2022).

Film tersebut sukses meraup 2,8 juta penonton dan menjadi film lokal terlaris keempat di tahun itu.

Kesuksesan berlanjut di 2024 dengan peluncuran Agak Laen, film komedi-horor adaptasi podcast populer yang mengisahkan sekelompok orang nyeleneh pengelola rumah hantu yang tiba-tiba menjadi benar-benar berhantu.

Film ini mencetak rekor dengan 9,1 juta penonton, menjadikannya komedi terlaris sepanjang sejarah Indonesia dan film lokal kedua terpopuler secara keseluruhan.

Sebelum sekuel Agak Laen 2 tayang di akhir 2025, Imajinari akan lebih dulu merilis Tinggal Meninggal pada Agustus mendatang.

Film komedi gelap ini mengisahkan Gema, seorang pria kesepian yang kebohongan kecilnya justru berubah menjadi situasi rumit. Saat ini, film tersebut sedang dalam tahap pascaproduksi.

Baca Juga: Banyak Adegan Vulgar? Ini Sinopsis Film Gowok Kamasutra yang Disutradarai Hanung Bramantyo dan Dibintangi Reza Rahadian

Antusiasme Ernest Prakasa dan Visi Kreatif Imajinari

Ernest Prakasa, pendiri Imajinari, menyambut baik kolaborasi ini. "Filosofi kami selalu tentang menyampaikan cerita orisinal dengan cara yang mengejutkan dan menghibur penonton.

Sangat menyenangkan bisa bekerja sama dengan Barunson dan melihat bagaimana kreativitas kami dapat diterjemahkan ulang lewat remake di berbagai belahan dunia," tuturnya.

Ekspansi Barunson di Pasar Indonesia

Sejak meluncurkan divisi internasionalnya pada 2022, Barunson aktif menjalin kerja sama dengan berbagai studio Indonesia, seperti 13 Bom di Jakarta (Visinema Pictures), Respati (Base Entertainment), dan reboot musikal Rangga dan Cinta (Miles Films).

"Kami sangat antusias memperkenalkan IP unik mereka ke penonton global dan menyebarluaskan suara-suara kreatif yang layak mendapat pengakuan lebih luas," tambah Yoonhee Choi.

Dengan langkah ini, Barunson dan Imajinari berpotensi membawa warna baru dalam industri film global, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pasar kreatif yang patut diperhitungkan.

Baca Juga: Film Kontroversial 'Gowok Kamasutra Jawa' Ternyata Sudah Ditayangkan di Festival Internasional

Tentang Barunson

Barunson adalah perusahaan produksi di balik film Parasite (2019) yang memenangkan empat penghargaan di Academy Awards, termasuk Best Picture. Perusahaan ini kini fokus pada pengembangan konten berkualitas untuk pasar global.

Tentang Imajinari

Berdiri sejak 2021, Imajinari telah menghasilkan beberapa film box office Indonesia dengan genre beragam, mulai dari drama keluarga hingga komedi horor. Studio ini dikenal dengan pendekatan segar dalam bercerita dan kemampuan menghubungkan emosi penonton lewat kisah-kisah relatable.

Berita Terkait

News Update