POSKOTA.CO.ID – Banyak orang yang merasa panik dan cemas ketika gagal bayar pinjaman online (pinjol).
Salah satu solusi yang sering terpikirkan adalah mengganti nomor HP agar terhindar dari gangguan penagih.
Tapi, apakah langkah ini benar-benar aman? Apa risikonya? Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai.
Baca Juga: Cara Membuat DC Pinjol Malas Menagih ke Rumah, Simak Selengkapnya
Jangan Panik saat Gagal Bayar
Rasa takut dan cemas memang wajar saat menghadapi keterlambatan atau kegagalan membayar pinjaman online.
Namun, mengganti nomor HP bukanlah solusi yang tepat. Mengganti nomor justru bisa membuat urusan menjadi lebih rumit.
“Saran saya, teman-teman sebaiknya tidak usah lakukan itu karena akan susah, nanti akan kerepotan,” ujar Hendra Setyo dalam kanal YouTube Solusi Keuangan, dikutip Poskota pada Selasa, 6 Mei 2025.
Pasalnya, nomor yang digunakan untuk mendaftar pinjol biasanya juga terhubung dengan akun penting lain seperti rekening bank, email, atau aplikasi lainnya. Jika nomor diganti, proses verifikasi bisa menjadi kendala baru.
Baca Juga: Waspada! Modus Penipuan Berkedok Jasa Bersihkan BI Checking dan Utang Pinjol, Ini Ciri-cirinya
Apakah Ada Sanksi Hukum?
Perlu diketahui bahwa mengganti nomor HP tidak termasuk pelanggaran hukum. Namun, tetap ada konsekuensi administratif yang harus ditanggung, terutama jika nomor tersebut adalah nomor utama Anda.
“Kalau misalnya kalian mau ganti nomor, ya terserah. Itu tidak akan ada larangan hukum sebenarnya,” kata Hendra.
Namun, konsekuensi lain seperti data akun bermasalah, kesulitan login, hingga komunikasi yang terputus dengan layanan lain bisa saja terjadi.
Maka dari itu, langkah ini harus benar-benar dipertimbangkan.
Baca Juga: Bagaimana Debt Collector Pinjol Melacak Lokasi Nasabah Gagal Bayar? Ini Penjelasannya
Kenapa Penagih Pinjol Marah jika Nomor Diganti?
Sering kali, penagih akan melontarkan ancaman atau tuduhan jika mereka kesulitan menghubungi debitur.
Mereka mungkin akan menyebut debitur “kabur” atau tidak kooperatif. Tapi sebenarnya, itu hanya bentuk tekanan karena mereka tidak bisa lagi menagih seperti biasa.
“Mereka takut kalau kalian ganti nomor, mereka enggak bisa menghubungi... ujung-ujungnya mereka akan diomeli sama atasannya,” jelasnya.
Hal ini membuktikan bahwa tekanan tersebut lebih berasal dari sisi internal penagih, bukan karena ada dasar hukum yang kuat untuk menyalahkan debitur yang ganti nomor.
Baca Juga: Tips Melindungi Kontak Darurat dari Teror DC Pinjol, Simak Selengkapnya
Lebih Baik Blokir Saja daripada Ganti Nomor
Daripada mengganti nomor dan mengalami kerumitan baru, lebih baik blokir nomor-nomor penagih jika gangguan sudah sangat mengganggu.
Ini jauh lebih praktis dan Anda masih memiliki kontrol untuk membuka blokir jika suatu saat ingin berkomunikasi kembali.
“Kalian mau blok nomor mereka pun lebih baik dan enggak masalah, tinggal unblock lagi kalau mau kontak,” katanya.
Mengganti nomor justru menghilangkan kendali tersebut dan berpotensi membuat Anda lebih sulit mengatur komunikasi di kemudian hari.
Yang paling penting adalah tetap tenang dan jangan gegabah mengambil keputusan. Mengganti nomor bukan solusi terbaik. Hadapi dengan bijak dan komunikasikan dengan pinjol jika memungkinkan.
Jika merasa terganggu, Anda berhak melindungi diri, termasuk dengan memblokir nomor penagih yang melewati batas.
“Enggak usah takut, enggak usah cemas yang gimana-gimana. Insyaallah semuanya akan baik-baik saja,”