Pasar Ikan Hias Gunung Sahari Sepi, DPRD Jakarta Dorong Revitalisasi dan Diskon Retribusi

Rabu 06 Agu 2025, 20:44 WIB
Situasi di lokasi sementara Bursa Ikan Hias, Gunung Sahari, Jakarta Pusat. (Sumber: POSKOTA | Foto: M Tegar Jihad)

Situasi di lokasi sementara Bursa Ikan Hias, Gunung Sahari, Jakarta Pusat. (Sumber: POSKOTA | Foto: M Tegar Jihad)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Lokasi sementara (Loksem) Pasar Ikan Hias Gunung Sahari, Jakarta Pusat, sepi pembeli sejak para pedagang dipindahkan dari lokasi sebelumnya di Jalan Kartini Raya.

Menanggapi hal ini, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, M Taufik Zoelkifli, menilai penempatan Loksem tersebut kurang tepat.

"Saya kira ada kesalahan penempatan. Mestinya disurvei dulu tempat yang benar-benar cocok. Dulu kan mereka di Kartini," ujar Taufik saat dihubungi Poskota, Rabu, 6 Agustus 2025.

Taufik menyoroti pentingnya mempertimbangkan faktor historis dan karakteristik pasar dalam menentukan lokasi.

Menurutnya, pasar-pasar legenda seperti Pasar Kembang, Pasar Ikan Hias, dan Pasar Barang Antik di Jalan Surabaya memiliki nilai sejarah yang patut dijaga keberlangsungannya.

"Memang sekarang zamannya online, jadi banyak pasar sepi. Tapi pasar-pasar khusus ini punya sejarah dan harus direvitalisasi atau dijaga eksistensinya oleh pemerintah daerah," ujar Taufik.

Baca Juga: Pedagang Ikan Hias di Gunung Sahari Keluhkan Retribusi, Begini Tanggapan Dinas PPKUKM Jakarta

Terkait retribusi sebesar Rp150 ribu per bulan, Taufik menilai, nominal tersebut wajar apabila kondisi pasar ramai.

"Kalau sepi seperti sekarang, mestinya ada kebijakan dari dinas. Bisa dikasih diskon atau keringanan," kata Taufik.

Namun, Taufik mengatakan, dalam situasi sepi seperti saat ini, ia menyarankan adanya kebijakan khusus dari Dinas PPKUKM.

"Karena kondisi yang tadi yang saya katakan saat ini sepi di sana ya mestinya ada kebijaksanaan dari dinas UMKM, membangun ekosistem supaya di situ bisa lebih ramai gimana caranya apakah promosi, apakah kemudian dibuat acara di situ," ujar Taufik.


Berita Terkait


News Update