Waspada! Ini Cara Mengetahui Debt Collector Resmi dan Gadungan yang Sering Menipu!

Sabtu 03 Mei 2025, 21:02 WIB
ilustrasi - Waspadai debt collector gadungan! Pastikan mereka menunjukkan surat tugas resmi, bersikap profesional, memakai identitas perusahaan, dan mengikuti prosedur hukum. (freepik.com)

ilustrasi - Waspadai debt collector gadungan! Pastikan mereka menunjukkan surat tugas resmi, bersikap profesional, memakai identitas perusahaan, dan mengikuti prosedur hukum. (freepik.com)

POSKOTA.CO.ID - Dalam dunia keuangan, peran debt collector sangat penting untuk memastikan pembayaran utang dilakukan tepat waktu.

Namun, tidak jarang kita menemui debt collector gadungan yang menggunakan cara-cara licik untuk menakut-nakuti dan menipu debitur.

Untuk melindungi diri, penting untuk mengetahui bagaimana membedakan antara debt collector resmi dan yang bukan.

Berikut ini adalah cara-cara mudah untuk mengenali debt collector resmi yang sah dan yang berpotensi menipu Anda.

Baca Juga: Pindar Legal Tidak Gunakan Debt Collector untuk Penagihan, Sudah Tahu?

Periksa Surat Tugas dan Identitas Resmi

Debt collector yang sah biasanya akan menunjukkan surat tugas yang resmi, lengkap dengan informasi perusahaan dan rincian penugasan.

Surat ini menjadi bukti sah bahwa mereka berwenang melakukan penagihan. Sebaliknya, debt collector gadungan sering kali tidak membawa surat yang jelas atau hanya memiliki dokumen palsu.

Sikap Profesional atau Kasar?

Biasanya, debt collector resmi akan menunjukkan sikap profesional dan berusaha mencari solusi yang damai dengan debitur.

Mereka tidak menggunakan ancaman atau intimidasi. Di sisi lain, debt collector gadungan cenderung agresif, bahkan menggunakan ancaman dan kekerasan untuk menekan debitur agar segera membayar.

Tanda Pengenal dan Pakaian Resmi

Debt collector resmi umumnya mengenakan pakaian yang mencantumkan nama perusahaan atau lembaga mereka.

Jika debt collector tidak memiliki tanda pengenal atau mengenakan pakaian biasa, Anda harus waspada, karena itu bisa menjadi pertanda mereka bukan pekerja resmi.

Berita Terkait

News Update