Pada Idul Fitri, sebagian besar ulama, termasuk dalam mazhab Syafi'i, berpendapat bahwa takbir Mursal dimulai setelah terbenamnya matahari pada malam Idul Fitri, dan takbir ini dapat dikumandangkan tanpa terikat dengan waktu salat.
Sementara itu, pada Hari Raya Idul Adha, takbir Muqayyad yang dikumandangkan setelah salat Subuh adalah amalan yang lebih utama.
Waktu Takbir Muqayyad dan Mursal
Menurut mazhab Syafi'i, takbir Muqayyad dimulai sejak waktu Subuh pada Hari Raya Idul Adha dan berlanjut hingga berakhirnya hari Tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah).
Selama periode ini, umat Muslim dianjurkan untuk mengumandangkan takbir setelah setiap salat fardhu.
Sementara itu, takbir Mursal dapat dikumandangkan bebas selama malam Hari Raya Idul Adha hingga berakhirnya hari Tasyrik, dan ini lebih banyak dilakukan di tempat umum seperti pasar dan jalan-jalan.
Zikir dan Takbir di 10 Awal Zulhijah
Pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, termasuk takbir, tahlil, dan tahmid.
Hal ini sejalan dengan hadis yang menyarankan untuk memperbanyak dzikir dalam sepuluh hari pertama Zulhijah. Zikir utama yang dianjurkan adalah:
- Subhanallah (Maha Suci Allah)
- Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah)
- La Ilaha Illallah (Tiada Tuhan selain Allah)
- Allahu Akbar (Allah Maha Besar)