Ulama zaman tabi’in, Yahya bin Abi Katsir memberikan tuntunan doa menyambut Ramadhan dengan doa:
أَللّٰهُمَّ سَلِّمْنِي اِلَىى رَمَضَانَ، وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي، وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلًا
”Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadan, dan antarkanlah Ramadan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadan.”(Lathaiful Ma’arif)
Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah
Keempat: bergembira atas kedatangan bulan Ramadhan.
Kabar gembira mengenai hadirnya Ramadhan digambarkan dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
ﻗَﺪْ جَاءَ كُمْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ (رواه احمد)
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad)
Baca Juga: Contoh Kultum Ramadhan: Berburu Ampunan, Rahmat, dan Surga di Bulan Puasa
Kelima: mengadakan khutbah akhir Sya’ban.
Imam Ibnu Khudzaimah dan Al-Baihaqi menulis sebuah hadits tentang khutbah akhir Sya’ban dari sahabat Salman Al-Farisi Radhiallahu anhu, ia berkata:
خَطَبَنَا رَسُولُ اللهِ ﷺ في آخِرِ يَوْمٍ مِنْ شَعْبَانَ فقال يَا أَيُّهَا النَّاسُ، قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيمٌ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، جَعَلَ اللَّهُ صِيَامَهُ فَرِيضَةً، وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا،…