Dawson juga mengungkap faktor lain penurunan pasar kripto dari adanya kebijakan Presiden AS Donald Trump terkati tarif, potensi kenaikan suku bunga, perang Rusia-Ukraina, hingga geopolitik di Gaza.
Baca Juga: Dompet Bitcoin Google: Inovasi atau Ancaman bagi Desentralisasi?
Selain itu, isu keamanan pun kembali mencuat setelah bursa kripto Bybit diretas dan aset klien dicuri dan mengalami kerugian sekira Rp2,3 triliun, sehingga kepercayaan investor menjadi buruk dan menyebabkan aksi jual massal.
Akumulasi Aset Tetap Dilakukan Perusahaan
Meski pasar terus melemah, perusahaan MicroStrategy yang saat ini bernama Strategy kembali membeli Bitcoin sebanyak 20.365 (USD 2 miliar) dengan rata-rata harga USD 97. 514 per BTC atau setara dengan Rp1,59 miliar.
Selain itu, Strategy mengumumkan rencananya akan terus membeli Bitcoin dalam tiga tahun kedepan dengan alokasi dana USD 42 miliar.
Baca Juga: Harga Bitcoin Turun Diduga Karena Peretasan Besar-Besaran Grup Lazarus pada Bybit
Kemudia manajemen aset terbesar di dunia, BlackRock juga meningkatkan kepemilikan sahamnya di Strategy sebanyak 5 persen. Hal ini menunjukan bahwa untuk jangka panjang BTC dianggap sebagai aset investasi.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump menyatakan dukungan pada industri kripto serta mendorong adanya regulasi yang lebih jelas dan berencana membentuk tim penasihat khusus untuk mata uang kripto.
DISCLAIMER: Artikel ini hanya berupa informasi umum dan bukan ajakan atau saran untuk investasi Bitcoin atau mata uang kripto sejenisnya.