Bahkan, para guru juga mengaku ada materi baru yang masih asing dan belum mereka ketahui sama sekali.
Hal ini seperti dikatakan Ibu Ineke dari SMA Ksatrya, Jakarta Pusat.
"Jujur, meskipun saya punya ipar orang Betawi, tapi banyak materi baru soal sejarah Betawi, asal usul nama Jakarta dan lain-lain yang baru saya ketahui sekarang,” katanya, Senin, 13 Juni 2022.
Pelatihan bukan pelatihan pertama yang dilakukan oleh LKB.
Sebelumnya pada 4-9 April 2022, telah berlangsung pelatihan serupa untuk guru-guru melalui P2KPTK2 Jakarta Selatan.
Untuk melengkapi pengetahuan para guru dan siswa mengenai kebudayaan Betawi, Lembaga Kebudayaan Betawi tengah menyusun buku referensi mengenai kebudayaan Betawi.
Buku ini nantinya diharapkan bisa menjadi salah satu sumber referensi bagi pengajaran di sekolah-sekolah maupun untuk masyarakat umum yang ingin mempelajari budaya Betawi.
“Buku referensi dibuat dengan melibatkan berbagai unsur pemerhati maupun budayawan Betawi. Hal ini bertujuan agar buku referensi ini bisa dijadikan acuan yang lengkap, bukan hanya untuk siswa tetapi juga masyarakat umum agar budaya Betawi bisa terus dilestarikan dengan dokumentasi yang jelas," tambah Beky Mardani.
Buku ini rencananya akan diterbitkan pada awal tahun 2022 dan terdiri atas 8 klaster.
"Kami rencanakan ada delapan klaster atau delapan topik dalam buku ini, yakni seni musik & tari, seni pertunjukan, kuliner; sastra dan bahasa, folklor, bela diri dan permainan anak-anak; kriya dan arsitektur; upacara dan siklus hidup," pungkas Beky. (*/mia)