JAKARTA – Di musim banjir saat puncak hujan di kisaran bulan Februari seperti sekarang ini, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Pasar Minggu, selalu siap beraksi untuk membantu warga Pejaten Timur yang sering kena banjir Kali Ciliwung.
Yang unik, dalam menghadapi banjir Ciliwung, aksinya untuk warga di Pejaten Timur, tapi yang dipantau Gulkarmat adalah bendung Katulampa di Bogor.
Gulkarmat Pasar Minggu, bantu evakuasi warga Pejaten Timur, yang kena banjir Kali Ciliwung. (cr06
Sebab, di sana mulainya pantauan ketinggian air kiriman banjir dari Bogor, dan beberapa jam kemudian sampai Jakarta.
Baca juga: Jadi Korban Banjir, Warga Kelurahan Pejaten Timur Belum Menerima Bantuan
Di masa puncak penghujan, kiriman banjir bukan sekali datang lantas selesai, kadang beberapa kali dalam sehari. Itulah sebabnya Gulkarmat Pasar Minggu terus memantau ketinggian air di Katulampa.
Seperti banjir menimpa warga RW 08, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sejak Minggu, 8 Februari 2021 kemarin.
Menurut pejabat Suku Dinas Gulkarmat Pasar Minggu, Mochammad Arief, banjir pada musim puncak hujan surutnya banjir kadang sulit diperkirakan, karena hujan di hulu bisa datang lagi.
Baca juga: Warga Pejaten Timur Sering Terkena Banjir Tapi Ada yang Enggan Mengungsi
“Terkait kapan surutnya itu kita belum bisa dapat pastikan,” ujarnya saat ditemui di dapur warga RW 08, Pejaten Timur (8/2/2021)
“Pukul 01. 00 WIB dini hari kemarin itu air naik, pukul 18.00 WIB sorenya surut. Tapi air di Katulampa nya naik lagi jadi 130cm. Jadi saya prediksi 6 jam kedepan akan naik lagi dan betul sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi naik lagi jadi 2,5 m,” tambah Arief
Ia pun menambahkan bahwa pasang surut air saat ini masih belum diketahui pastinya akan berakhir atau surut.
Baca juga: Jalan Gang Buntu Pejaten Timur Banjir, Puluhan Warga Diungsikan
“Tadi pagi sempet surut lagi, namun juga sekitar pukul 06.00 WIB air di Katulampa nya setinggi 130cm jadinya naik lagi. Nah jadinya sekarang pukul 12.00 WIB naik lagi airnya.”
“Pukul 11.00 WIB posisi air Katulampa 90cm, nah kalau posisi air Katulampa nya sedang 90cm, kemungkinan besok akan surut. Tapi kalau naik lagi tinggi airnya, kemungkinan belum bisa surut.”
Arief dan segenap jajarannya pun selalu memantau pergerakan air yang ada di Bendungan Katulampa dan juga Megamendung.
“Makanya sekarang saya sama teman-teman dari Damkar yang selalu kami pantau itu air Katulampa dan Megamendung.”
“Untuk banjir sekarang ini kita pakai Skenario 2 yaitu banjir kiriman. Tapi kalau misalnya di Jakarta hujan dan di Bogor hujan, itu pakai Skenario 1 dan tindakannya pasti beda lagi. Tapi dari Pemrov DKI juga sudah siap untuk menangani bencana banjir ini.” Ujarnya
Ia dan beberapa pemerintah setempat sudah melakukan skenario untuk mengatasi banjir ini dan tentunya antisipasi jika semakin darurat curah hujan dan banjirnya.
“Jika nantinya situasi paling ekstrimnya belum ada penampungan di RW 08 ini, maka diungsikan di Masjid Al-Ma’mur.”
“Namun untuk sekarang yang paling efektifnya mengungsi dirumah sanak sudara terdekat, karena kalau diberikan tempat pengungsian dan diberikan makanan, maka akan banyak masyarakat yang rebutan. Maka dari itu diarahkan untuk pemberian makanannya dilakukan oleh perwakilan dari ketua RT nya. Tapi kalau sudah situasi darurat, nantinya akan diarahkan untuk pengungsian di Masjid Al-Ma’mur,” tutup Arief. (cr06/win)