Reza menyebutkan, esensi lain Pam Swakarsa, jika dibangun secara konstruktif, juga merefleksikan perlibatan masyarakat.
Dalam kerja polisi, partisipasi adalah adalah salah satu unsur penting di samping fairness, neutrality, respect, dignity, dan trustworthy.
Baca juga: 600 Personil Pam Swakarsa Apel di Mapolda Banten
"Jadi, lihat saja bagaimana unsur-unsur tersebut bisa juga terpenuhi seandainya gagasan pam swakarsa benar-benar terealisasi," ucapnya.
"Kalau pam swakarsa dalam kesehariannya malah memunculkan penilaian publik bahwa Polri menjauh dari unsur-unsur tersebut, maka--jelas--pam swakarsa kontraproduktif bagi Polri sendiri.”
Menurut Reza, satu poin yang menarik pada Perpol tentang Pam Swakarsa adalah terkait seragam.
Studi menunjukkan bahwa seragam (termasuk warna) mencerminkan kekuatan dan kekuasaan.
Baca juga: Polsek Latih Sekuriti, Pamdal dan Pam Swakarsa Sterilisasi Bom
Pemilihan seragam yang pas terbukti menurunkan tingkat serangan polisi terhadap masyarakat dan serangan masyarakat terhadap polisi.
"Sayangnya, seragam pam swakarsa memakai warna gelap. Walau memunculkan kesan tangguh, warna gelap semisal coklat juga diasosiasikan dominansi, emosi negatif, ketertutupan. Ini bisa berdampak kurang positif bagi pam swakarsa saat ingin membangun relasi dengan masyarakat yang harus mereka layani," pungkasnya. (ilham/tri)