POSKOTA.CO.ID - PT Longrich Bioscience Indonesia mungkin baru terdengar beberapa tahun terakhir di telinga publik Indonesia. Namun, nama besar di baliknya, Jiangsu Longrich Bioscience Co., Ltd, sudah eksis sejak 1986 di Tiongkok.
Berawal dari produsen produk berbahan dasar ular, perusahaan ini kini menjelma sebagai pemain utama dalam industri barang konsumen dan kesehatan global.
Didirikan oleh Xu Zhiwei, Longrich awalnya dikenal lewat produk-produk tradisional. Seiring waktu, perusahaan ini mengadopsi pendekatan teknologi tinggi dan terus memperluas lini produknya, mulai dari kosmetik hingga alat kebersihan rumah tangga.
Baca Juga: Pesawat Latih PK-S216 Jatuh di Ciampea Bogor, 1 Nyawa Melayang
Longrich Indonesia: Kantor Cirebon dan Jejak Nasional
Di Indonesia, PT Longrich Bioscience Indonesia memiliki kantor pusat di Jl. DI Panjaitan, Kalibuntu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Meski bukan di ibu kota, keberadaannya berhasil mencuri perhatian nasional, berkat media sosial dan kekuatan pemasaran dari para mitra bisnisnya.
Melalui sistem direct selling atau penjualan langsung, produk-produk Longrich seperti sabun herbal, pasta gigi dengan kandungan minyak ular, hingga suplemen kolagen, mulai banyak berseliweran di platform seperti TikTok, Instagram, dan marketplace.
Fenomena ini menjadi cerminan bagaimana branding mikro dan viralitas lokal mampu mendorong produk global menembus pasar domestik, bahkan tanpa iklan besar-besaran di media konvensional.
Produk-Produk Viral dan Uniknya Kandungan
Beberapa produk Longrich yang populer dan banyak dibahas meliputi:
- Pasta gigi dengan kandungan snake oil: dipercaya memiliki manfaat antibakteri dan memperkuat gigi.
- Sabun herbal anti-bakteri: diklaim ampuh membersihkan kulit sekaligus menjaga kelembaban.
- Body wash dan shampo herbal: berbahan alami dan dipromosikan sebagai ramah kulit sensitif.
- Minuman kolagen dan suplemen kesehatan: dipasarkan sebagai anti-aging dan peningkat vitalitas.
- Deterjen dan pembersih serbaguna: dengan konsep efisiensi dan ramah lingkungan.
Produk-produk ini menjadi pembicaraan hangat karena menggabungkan klaim kesehatan tradisional dengan pendekatan pemasaran modern.
Bukan MLM Biasa: Sistem Direct Selling yang Lebih Fleksibel?
Salah satu aspek paling menarik dari Longrich Indonesia adalah sistem pemasaran jaringan yang digunakannya. Meski banyak yang menyamakannya dengan skema Multi-Level Marketing (MLM), Longrich mengklaim menerapkan model bisnis jaringan berbasis insentif penjualan aktual, bukan semata merekrut orang baru.
Dalam sistem ini, setiap mitra atau reseller bisa memperoleh penghasilan dari hasil penjualan pribadi maupun tim, dengan skema komisi yang transparan. Namun, apakah ini cukup menjamin keberlanjutan?
