JAKARTA - Menjelang Hari raya Idul Adha, lokasi penampungan penjualan hewan kurban pun mulai bermunculan. Berbagai hewan kurban seperti sapi, kambing dan kerbau pun dijual di penampungan penjualan hewan.
Bagi masyarakat yang hendak membeli hewan kurban, Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat memberikan kiat untuk membedakan hewan kurban yang sehat serta usianya sudah cukup untuk dikurban.
Kasudin KPKP Jakarta Barat Iwan Indriyanto mengatakan, hewan kurban yang sehat akan tampak gemuk, berbulu halus dan mengkilat meskipun dilihat dari berbagai sisi. "Dari matanya kita lihat jangan sampai cacat, gerakannya juga dilihat, cara berjalan tidak pincang. Karena hewan yang sehat akan tampak lincah. Oleh karena itu mintalah pedagang untuk menjalankan hewan tersebut," ujar Iwan saat dihubungi, Selasa (14/7/2020).
Kemudian, pembeli juga bisa memeriksa kuku dan kaki hewan, apabila terlihat bersih dan normal maka dapat dipastikan hewan itu dalam kondisi sehat. Lalu pastikan mata, mulut, telunga dan anus hewan yang akan dibeli dalam kondisi bersih dan normal. Selain itu, bafsu makan hewan ternyata juga dapat menentukan apakah hewan tersebut dalam kondisi sehat atau tidak. "Kalau nafsu makannya baik, maka hewan tersebut sehat," sambungnya.
"Hewan yang sakit atau demam juga bisa dilihat dari cermin hidungnya, apabila cermin hidung kering, maka hewan tersebut sedang sakit atau demam," kata Iwan.
Tak hanya itu saja, Ia menyarankan agar pembeli tak lupa menanyakan umur hewan yang hendak dibeli. Sebab, ada saja penjual nakal yang menjual hewan kurban namun ternyata umur hewan tersebut belum cukup untuk dikurbankan. "Sering terabaikan usia karena kadang masih ada saja pedagang yang perjual-belikan sehat sih tapi belum cukup umur. Ada badan besar kelihatan cukup (umur) tapi ternyata belum cukup umur," ucapnya. "Pembeli harus cerdas, kalau engga yakin (dengan hewan kurban di situ), jangan beli di situ," tegasnya.(firda/ruh)
