JAKARTA - Dalam sepakbola modern saat ini, seorang pemain belakang tidak hanya dituntut piawai memutus serangan lawan, tapi juga mampu menunjukkan kemampuannya dalam mengolah 'si kulit bundar'. Berkaca dari hal itu, Bek Persija Jakarta, Otavio Dutra punya kiat-kiat khusus untuk menjadi seorang pemain belakang yang disegani lawan.
Menurutnya, penguasaan bola menjadi salah satu faktor penentu kemenangan sebuah tim dalam sepakbola modern saat ini. Kualitas serangan, menjadi salah satu faktor penentu kemenangan sebuah tim.
Hal itu disadari oleh Dutra, pemain kelahiran Brasil yang saat ini sudah menjadi Warga Negara Indonesia. Ia mengatakan, untuk menjadi bek yang disegani, seorang pemain juga harus punya kemampuan menjadi pembuka serangan timnya.
Ia mengatakan karakter permainan keras seorang pemain belakang yang hanya bisa membuang bola sejauh mungkin dari sisi pertahanan, sudah tidak begitu dibutuhkan dalam sepakbola modern. “Jaman dahulu memang bek harus bermain keras, namun saat ini bukan menjadi hal yang utama. Saat ini kita tidak langsung menendang ke depan, seperti saya memilih main sederhana, tidak kasar dan membangun serangan dari bawah,” ujar Dutra dalam laman resmi klub.
Pemain yang telah meraih dua gelar Liga Indonesia itu menambahkan, bek juga harus dapat mencetak gol dari situasi manapun jika dibutuhkan. Sepakbola itu tentang gol, kalau hasil seri apalagi kalah pasti semua tidak senang. Tapi kalau gol banyak semua orang ingin melihat. Karena gol adalah yang paling penting dalam sepakbola. Sehingga selain kuat dalam bertahan, bek saat ini juga bisa mencetak gol saat dibutuhkan.
Dutra sendiri cukup lihai dalam eksekusi bola mati dan memiliki kualitas sundulan yang baik saat sepak pojok. Postur tubuhnya yang tinggi menjadi salah satu penunjang, ia mampu mencetak gol dalam berbagai posisi. Bersama Persija, Dutra baru sekali mendapat kesempatan berlaga di ajang Liga 1 2020 sebelum kompetisi dihentikan akibat pandemi virus Corona atau COVID-19. Gol tersebut dicetaknya saat menahan Bhayangkara FC 2-2 di Stadion PTIK, 14 Maret lalu. (junius/fs)
.jpg)
