JAKARTA - Hari Buruh Internasional atau May Day tiap 1 Mei biasanya diperingati dengan menggelar aksi demonstrasi. Namun kali ini, Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Jakarta Barat, Ahmad Ya'la, meyakini para buruh di wilayahnya tidak akan menggelar demo.
“Hingga kini kami belum menerima informasi soal adanya rencana aksi buruh di Jakarta Barat,” katanya.
Menurut dia, untuk 1 Mei ini kita tidak ada persiapan apa-apa mengacu pada keputusan Dinas. Insya Allah tidak terjadi demo. Serikat pekerja tidak ada menginformasikan untuk mengadakan apa-apa," kata Ya'la saat dihubungi.
Namun kata dia, informasi yang ia dapatkan bahwa perwakilan buruh akan menempelkan spanduk di dekat Gedung DPR, pada esok hari. Meski begitu, perwakilan buruh itu hanya akan menempelkan spanduk, tetapi tidak melakukan aksi demo.
"Info dari Dinas kayaknya mau pasang spanduk di dpan DPR. Itupun petugasnya engga banyak. Spanduk tuntutan, tapi engga demo," sambungnya.
Walaupun demikian, Ia tetap mengimbau agar buruh tidak perlu turun ke jalan, terlebih di saat situasi seperti sekarang ini. Di samping itu, Ia juga mengingatkan agar para pengusaha tetap memperhatikan nasib buruh di tengah kondisi ekonomi serba sulit pasca Pandemi COVID-19.
"Dan termasuk walaupun buruh kerja dari rumah, tidak boleh dikurangi hak-haknya. Para pengusaha hendaknya punya kepedulian sosial terhadap masyarakat. Terutama karyawannya, karena itu bagian dari perusahaan punya tanggung jawab sosial," jelas Ya'la.
Untuk menampung aduan dari para buruh yang terkena pemutusan kerja atau PHK, maka pihaknya pun membuka posko pengaduan. Selain itu, pihaknya juga membantu warga yang hendak membuat kartu prakerja.
"Kami (buat) posko pengaduan bagi mereka. Sejak 13 April telah kita lakukan, kemudian membuat, menyiapkan, fasilitas pendaftaran kartu pra kerja. Kami tidak buat pendaftaran kartu prakerja, kami hanya bantu mengakses," pungkasnya. (firda/fs)
