Akun Threads @budisusilo74 menyoroti pola yang berulang dalam respons warganet terhadap figur Kang Dedi Mulyadi.
“Netizen norak. Kemarin KDM ramai sama Ceu Kokom, ramai lagi saat KDM bertemu Ibu Serly Gubernur Sulut, ramai lagi saat KDM ketemu anggota parlemen Malaysia. Entah nanti ada berita apa lagi,” tulisnya.
"Kayanya cocok sih" ujar @man***
"Bisa nih, janda dan dua dari tanah sunda" ujar @jol***
Komentar tersebut mencerminkan kegelisahan sebagian publik terhadap budaya menjodohkan tokoh publik tanpa mempertimbangkan konteks dan fakta.
Namun di sisi lain, suara empati dan doa juga mengalir deras. Akun Threads @aghnibaya70 menyampaikan dukungan bernuansa kepada Atalia Praratya, yang akrab disapa Bu Cinta.
Baca Juga: 41 Warga Binaan Lapas Cikarang Terima Remisi Khusus Natal 2025
“Aku yakin orang yang diuji bertubi-tubi adalah orang pilihan Allah. Aku berdoa semoga Bu Cinta diberi anugerah imam yang saleh dan tulus hingga akhir hayat,” tulisnya.
Komentar ini menggambarkan bagaimana Atalia Praratya dipersepsikan sebagai figur perempuan kuat, religius, dan penuh keteguhan, sehingga memantik empati publik lintas pandangan.
Atalia Praratya dikenal aktif dalam kegiatan sosial, pendidikan keluarga, serta penguatan peran perempuan. Julukan “Bu Cinta” yang melekat padanya bukan hanya simbol romantisme, melainkan representasi ketulusan, kesabaran, dan keteguhan dalam menghadapi ujian hidup.
Sementara itu, Dedi Mulyadi juga dikenal luas sebagai tokoh yang dekat dengan masyarakat, memiliki citra sederhana, dan kerap menyampaikan pesan-pesan budaya serta moralitas Sunda.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Atalia Praratya maupun Dedi Mulyadi terkait perbincangan tersebut. Isu ini murni berkembang sebagai respons spontan warganet di media sosial.
