POSKOTA.CO.ID - Pertandingan Persib Bandung melawan PSM Makassar bukan sekadar agenda kompetisi sepak bola nasional. Laga tunda pekan kedelapan Super League 2025/2026 yang akan digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu malam pukul 19.00 WIB, menjelma menjadi momen emosional yang sarat makna bagi klub, pemain, dan terutama Bobotoh.
Sebagai laga penutup Persib Bandung di tahun kalender 2025, pertandingan ini membawa harapan besar. Persib sedang berada dalam persaingan ketat di papan atas klasemen bersama Borneo FC, Persija Jakarta, dan Malut United. Setiap poin menjadi krusial, dan hasil pertandingan ini berpotensi mengubah peta persaingan menuju paruh musim.
Baca Juga: Bukan Virgoun! Insanul Fahmi Ungkap Sosok Inisial A Diduga Penyebar Video CCTV Rumah Inara Rusli
Momentum Krusial di Tengah Persaingan Ketat
Secara matematis, Persib Bandung memiliki peluang untuk merebut puncak klasemen Super League 2025/2026. Syaratnya tidak sederhana, namun tetap realistis.
Persib wajib mengamankan tiga poin dari PSM Makassar. Di sisi lain, Borneo FC harus terpeleset saat menghadapi Malut United. Jika skenario ini terjadi, kedua tim akan mengoleksi poin yang sama, tetapi Persib unggul dalam rekor head-to-head.
Kondisi ini menjadikan laga melawan PSM Makassar sebagai salah satu pertandingan terpenting musim ini. Dukungan langsung Bobotoh di GBLA tentu menjadi kekuatan utama.
Stadion yang penuh, nyanyian yang menggema, dan atmosfer emosional yang tercipta sering kali menjadi pembeda bagi Maung Bandung.
Namun, realitas tidak selalu memungkinkan semua Bobotoh hadir di stadion. Keterbatasan tiket, jarak, hingga aktivitas pribadi membuat sebagian pendukung harus mencari alternatif untuk tetap merasakan atmosfer pertandingan.
Nobar sebagai Ruang Kolektif Bobotoh
Di sinilah budaya nonton bareng atau nobar memainkan peran penting. Nobar bukan hanya soal menatap layar besar. Ia adalah ruang kolektif, tempat emosi disatukan, tempat rasa bangga, tegang, dan harap dilebur dalam satu waktu. Bagi Bobotoh, nobar menjadi perpanjangan stadion ruang sosial yang memperkuat ikatan identitas.
Di wilayah Bandung dan sekitarnya, termasuk Cimahi dan Kabupaten Bandung, sejumlah lokasi telah menyiapkan fasilitas nobar untuk pertandingan Persib Bandung vs PSM Makassar. Tempat-tempat ini menawarkan pengalaman berbeda, mulai dari layar bioskop hingga kedai kopi yang hangat dan akrab.
Daftar Lokasi Nobar Persib Bandung vs PSM Makassar
Berikut sejumlah lokasi nobar yang dapat menjadi pilihan Bobotoh:
1. CGV Paris Van Java (PVJ)
Bagi Bobotoh yang menginginkan pengalaman visual maksimal, CGV PVJ menghadirkan nobar di layar bioskop.
Lokasi: Jalan Sukajadi No. 131–139, Kota Bandung
Harga tiket: Rp85.000
2. Lokal by the Street
Mengusung konsep santai dan urban, tempat ini cocok untuk nobar sambil menikmati kuliner.
Lokasi: Jalan Daeng Moh. Ardiwinata No. 27, Kota Cimahi
Harga: cukup membeli makanan atau minuman
3. Kedai Patepung
Nuansa kedai yang akrab menjadikan tempat ini favorit komunitas.
Lokasi: Jalan Ibrahim Adjie No. 149, Kota Bandung
Harga: beli makanan atau minuman
4. Cozy Corner
Sesuai namanya, Cozy Corner menawarkan suasana nyaman untuk menikmati laga penuh tensi.
Lokasi: Jalan Ciungwanara No. 10, Kota Bandung
Harga: beli makanan atau minuman
5. Kedai Wak Haji
Tempat sederhana dengan rasa kebersamaan yang kuat.
Lokasi: Jalan AH. Nasution No. 37A, Kota Bandung
Harga: beli makanan atau minuman
Baca Juga: Bukan Virgoun! Insanul Fahmi Ungkap Sosok Inisial A Diduga Penyebar Video CCTV Rumah Inara Rusli
6. FRIENDS Sunda Resto
Pilihan tepat bagi Bobotoh yang ingin nobar sambil menikmati masakan khas Sunda.
Lokasi: Jalan BKR No. 85, Kota Bandung
Harga: beli makanan atau minuman
7. Penataran Coffee
Menjangkau wilayah Kabupaten Bandung, tempat ini menjadi titik temu Bobotoh Rancaekek dan sekitarnya.
Lokasi: Jalan Teratai Raya No. 25, Rancaekek
Harga: beli makanan atau minuman
Bagi Persib Bandung, pertandingan ini adalah tentang konsistensi dan mental juara. Bagi Bobotoh, ini adalah soal kesetiaan yang tidak terikat jarak. Baik di stadion maupun di lokasi nobar, setiap sorak dan doa menjadi energi kolektif yang mengiringi langkah Maung Bandung.
Di akhir tahun 2025, ketika banyak orang melakukan refleksi, laga ini menjadi pengingat bahwa sepak bola tidak hanya soal skor akhir. Ia adalah cerita tentang harapan, kebersamaan, dan identitas yang terus hidup di hati pendukungnya.
