Tim SAR Sisir Sungai BKT, Cari Bocah 12 Tahun yang Tenggelam Saat Berenang

Selasa 23 Des 2025, 12:34 WIB
Tim SAR Jakarta dan Tim Gabungan saat melakukan pencarian anak tenggelam di BKT, Jakarta Timur, Selasa, 23 Desember 2025. (Sumber: Kominfotik SAR Jakarta)

Tim SAR Jakarta dan Tim Gabungan saat melakukan pencarian anak tenggelam di BKT, Jakarta Timur, Selasa, 23 Desember 2025. (Sumber: Kominfotik SAR Jakarta)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang anak laki-laki dilaporkan tenggelam di Sungai Banjir Kanal Timur (BKT), tepatnya di kawasan Jl. Sawo Kecik, Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin, 22 Desember 2025 sore. 

Tim SAR gabungan hingga kini masih melakukan pencarian terhadap seorang anak bernama Riski (12) yang dilaporkan tenggelam.

Korban diketahui beralamat di Jalan Mega Baja Pulogebang RT 08. Saat kejadian, Riski tidak mengenakan baju, memakai celana pendek hitam, dan memiliki ciri rambut hitam lurus pendek.

Baca Juga: Libur Nataru, Polres Bogor Tak akan Terapkan Gage di Jalur Puncak dan Fokus Penerapan One Way

Humas Kantor SAR Jakarta Ramli Prasetio menyampaikan, insiden bermula sekitar pukul 15.00 WIB ketika korban bersama lima orang temannya berenang di aliran Sungai BKT.

beberapa saat berenang, mereka sempat ingin beristirahat di pinggiran bantaran sungai. Korban yang masih berenang akhirnya terbawa arus dan tak sempat ditolong temannya.

"(Namun) Korban sempat (terbawa arus dan) meminta tolong kepada temannya, dan temannya sempat membantu korban, namun sudah tidak tertolong dan menghilang (Tenggelam)," ujar Ramli kepada Poskota, Selasa, 23 Desember 2025.

Ramli mengatakan setelah menerima laporan, pihaknya segera mengerahkan Tim Rescue Jakarta menuju lokasi kejadian pada pukul 18.35 WIB. 

Baca Juga: Kebakaran di Grogol Petamburan Hanguskan 8 Rumah, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Tim SAR tiba di lokasi sekitar pukul 20.18 WIB dan langsung berkoordinasi dengan unsur terkait untuk melakukan pergerakan pencarian. 

Namun hingga pukul 21.30 WIB, penyisiran sungai sementara dihentikan dan dilanjut dengan pemantauan visual karena kondisi yang tidak memungkinkan. 


Berita Terkait


News Update