Ia menambahkan bahwa penelusuran akan dilakukan juga untuk menghindari peredaran yang dikhawatirkan akan meluas ke sejumlah pasar-pasar lainnya.
"Jadi rantai distribusinya kan harus diputuskan ya supaya tidak diedarkan juga di tempat lain," katanya.
Sebanyak empat lokasi, yakni di pasar tradisional hingga pasar modern di wilayah Jakarta Barat telah dilakukan pengecekan sampel makanan menjelang natal dan tahun baru (Nataru).
Baca Juga: Pemkab Tangerang Siapkan Rp1,6 Triliun untuk Berantas Kemiskinan
Salah satu lokasi yang dilakukan pengecekan untuk memastikan makanan yang dijual aman dikonsumsi yakni di Hypermart Puri Indah.
Beberapa jenis makanan yang dilakukan pengujian seperti misalnya kerupuk, daging sayam, sayur-sayuran, dan produk makanan lainnya.
Adapun, BPOM menyebut pengujian pada sejumlah sampel makanan tersebut dilakukan dengan menggunakan sistem rapid test.
"Jadi pengujian itu atau samplingnya itu dilakukan terhadap pangan-pangan yang diduga biasanya ada misalnya pewarnanya atau pengawetnya seperti itu," jelas Sofiyani.
"Jadi kami sampling pangan-pangan seperti tahu, kemudian manisan tadi, kemudian ada juga kerupuk-kerupuk, kemudian mie. Nah yang diuji adalah satu, pengawet formalin," ujarnya.
Tak hanya itu, Pemkot Jakbar juga sekaligus melakukan pengecekan pada kualitas makanan yang dijual di pasar modern itu. Misalnya memastikan makanan tidak expired. (pan)
