Ia mengatakan, pihaknya mencatat kecepatan angin maksimum diperkirakan terjadi pada siang hingga malam hari, dengan kecepatan mencapai 20-25 knot atau setara 37-46 kilometer per jam, yang berada pada kategori Skala Beaufort 5 hingga 6. Kondisi tersebut berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut.
"Untuk tinggi gelombang, diperkirakan gelombang rendah setinggi 0,5-1,25 meter berpeluang terjadi di Teluk Jakarta dan Perairan Cirebon," katanya.
Sementara itu, gelombang sedang setinggi 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di Perairan Kepulauan Seribu, Bekasi-Karawang, Subang, Indramayu, Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran. Angin kencang juga berpotensi menimbulkan dampak di darat, seperti tumbangnya pohon-pohon tua dan rapuh, robohnya papan reklame serta tiang yang tidak memiliki struktur kokoh.
Selanjutnya, kata Fasial, untuk mengantisipasi risiko tersebut, BMKG bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah daerah, dan menyiagakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di beberapa wilayah untuk mengurangi intensitas hujan. Pihaknya mengimbau masyarakat agar secara aktif memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, serta tidak mudah terpengaruh oleh informasi hoaks yang tidak valid.
