Cuaca Ekstrem Bikin Antrean Truk Sampah di TPST Bantargebang Mengular hingga 8 Jam

Selasa 09 Des 2025, 12:13 WIB
Aktivitas warga di TPST Bantargebang setelah hujan turun, beberapa waktu lalu. (foto: Ihsan Fahmi)

Aktivitas warga di TPST Bantargebang setelah hujan turun, beberapa waktu lalu. (foto: Ihsan Fahmi)

Untuk merespons situasi tersebut, Asep menegaskan, pihaknya melakukan langkah cepat di lapangan, di antaranya membuka dua titik buang tambahan sehingga lima titik buang dapat beroperasi paralel. 

"Pengaturan ulang jam keberangkatan truk dari tiap wilayah juga diberlakukan guna memperbaiki pola pengangkutan dan mengurangi penumpukan antrian pada jam-jam tertentu," ungkap Asep. 

Baca Juga: TPST Bantargebang Longsor, Satu Pekerja Terluka dan Timbun Mobil Pengangkut

Sebagai bagian dari pembenahan jangka panjang, Asep mengungkapkan, DLH akan menerapkan pembagian jadwal pengiriman truk sampah dari tiap wilayah menuju TPST Bantargebang. 

“Dengan penjadwalan yang lebih teratur, arus kendaraan bisa dikendalikan dan waktu antre menjadi lebih efisien,” ujarnya.

Kendati demikian, dia menyatakan,  langkah-langkah situasional tidaklah cukup. 

Pemprov DKI memastikan akan melakukan penataan menyeluruh terhadap pola pembuangan dan operasional TPST Bantargebang—mulai dari manajemen antrean, pengaturan ritase, peningkatan fasilitas pendukung, hingga penguatan standar keselamatan dan kesehatan kerja bagi pengemudi truk sampah. 

“Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa operasional harus dikelola secara sistemik dan terintegrasi,” katanya.

Lantas, Asep mengajak masyarakat untuk ikut meringankan beban sistem pengangkutan dengan mengurangi sampah dari sumber. 

"Warga diimbau melakukan pemilahan sampah rumah tangga, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan meningkatkan praktik daur ulang di lingkungan masing-masing," ucap dia. 

Selain itu, ia menekankan, pentingnya dukungan publik terhadap pengoperasian fasilitas RDF Rorotan sebagai bagian dari strategi pembenahan pengelolaan sampah Jakarta secara menyeluruh.

“Pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama. Dengan mengurangi sampah dari sumber dan mengoptimalkan RDF Rorotan, beban pengolahan tidak hanya bertumpu di TPST Bantargebang saja. Sistem bisa berjalan lebih aman, berkelanjutan, dan manusiawi,” kata Asep. (cr-4)


Berita Terkait


News Update