PENJARINGAN, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak delapan RT di RW 22 Kelurahan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, tergenang akibat banjir rob yang sudah terjadi sejak beberapa hari belakangan ini.
Pantauan Poskota di lokasi pada Minggu sore, banjir yang disebabkan oleh air laut yang pasang atau rob menggenangi permukiman warga dengan ketinggian air mencapai sedengkul orang dewasa.
Seluruh warga RW 22 sudah melakukan persiapan yaitu dengan memindahkan barang berharga mereka ke bagian atas misalnya di lantai dua rumah.
Udin, 43 tahun, salah satu warga mengatakan, dirinya sudah memindahkan barang-barang elektronik dan barang berharga lainnya ke lantai dua rumahnya itu.
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Permukiman Warga di Tarumajaya Bekasi, Petambak Ikan dan Udang Rugi Besar
"Kalau saya udah siap. Karena udah biasa ya jadi persiapannya ya cuma mindahin barang aja ke atas," kata Udin di lokasi, Minggu, 7 Desember 2025.
Ketua RW 22, Bani menyampaikan, saat ini sedikitnya delapan RT di wilayahnya masih tergenang. Namun, ia memastikan warga yang terdampak banjir rob dalam pemantauan.
"Yang masih tergenang ada di RT 10, RT 05, RT 04, RT 03, RT 08, RT 02, RT 07 dan RT 09," kata Bani.
Lebih lanjut, Bani menyampaikan bahwa di lokasi tepatnya di lingkungan RW 22 tengah dibuatkan tanggul mitigasi setinggi sekitar kurang lebih satu meter.
Tanggul mitigasi yang masih dalam tahap pembangunan itu, membentang untuk melindungi permukiman warga agar air laut tidak masuk.
Menurut Bani, pihaknya telah mempunyai program berkaitan dengan masalah banjir rob yang kerap menggenangi permukiman warga di RW 22.
"Kami kan, bikin program, program jangka panjang dan jangka pendek, jangka pendek kita beres, selesaikan drainase, kuras semua. Ya, drainase dari hulu sambil ilir, lalu perbaikan juga sodetan-sodetan," kata Bani.
"Nah, ini sudah dilakukan, programnya berjalan. Alhamdulillah kalau ada banjir jadi lebih cepat surut kalau sekarang," ujarnya.
Sementara, untuk program jangka panjang, Bani mengatakan, pihaknya bersama warga membuat surat kepada pemerintah untuk meminta penanganan secara komprehensif.
Dari hasil musyawarah, Bani berujar, tanggul mitigasi menjadi salah satu apa yang merupakan kemauan warga.
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Diprediksi hingga 10 Desember 2025, BPBD Imbau Warga Pesisir Pantai Waspada
"Untuk menghilangkan atau menyelesaikan secara cepat, maka tanggung mitigasi dulu yang kita lakukan," jelas Bani.
Menurut Bani, pengajuan pembuatan tanggul mitigasi sambil menunggu pemerintah membuat tanggul National l Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang akan dibangun di kawasan pesisir Jakarta.
"Tetapi NCCD pun dalam bentuk penyelesaian rencana," ucap Bani.
Menurut Bani, warga hanya berharap pemerintah bisa bertindak cepat melakukan pembangunan tanggul-tanggul.
