Ikuti Tren Dunia, Suzuki Evaluasi Pengembangan Motor 350-500 cc

Selasa 02 Des 2025, 19:27 WIB
Suzuki SV-7GX di ajang EICMA 2025. (Sumber: Dok Suzuki)

Suzuki SV-7GX di ajang EICMA 2025. (Sumber: Dok Suzuki)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pasar sepeda motor kelas menengah kembali memanas. Suzuki memberi sinyal kuat akan terjun lebih dalam ke segmen 350–500 cc, yang kini menjadi salah satu kategori paling cepat berkembang di Eropa dan Asia.

Motor berpostur tegak dengan harga terjangkau mulai menjadi pilihan konsumen, dan tren ini tampaknya ikut menarik perhatian pabrikan Jepang tersebut.

Manajer Umum Pemasaran dan Perencanaan Sepeda Motor Suzuki, Akira Kyuji, mengatakan perusahaan tak bisa mengabaikan kebutuhan pasar.

“Ini adalah segmen di mana produk-produknya semakin populer di kalangan pelanggan. Tentu saja, bagi produsen seperti kami, kami perlu melakukannya. Jika ada permintaan pelanggan, kami harus melakukannya,” ujarnya, dikutip Motorcyclenews, Selasa, 2 Desember 2025.

Suzuki sebenarnya sudah memiliki fondasi teknis yang dapat diadaptasi untuk model baru. Perusahaan mengandalkan mesin 398 cc satu silinder injeksi yang sebelumnya digunakan pada DR-Z4S dan DR-Z4SM.

Baca Juga: Dominasi China Makin Kuat, CATL Kokoh di Puncak Pasar Baterai EV Global

Tenaga mesin tersebut mencapai 37,5 bhp dan telah memenuhi regulasi emisi Euro5+, sehingga memungkinkan pengembangan untuk model lain dengan penyesuaian internal ringan.

Kyuji menyebutkan bahwa tren motor 350-500 cc kini berkembang secara global, bukan hanya di satu kawasan. Ia mencontohkan lonjakan permintaan di China yang dipicu perubahan regulasi kendaraan.

“Permintaan untuk sepeda motor berkapasitas 350 hingga 500cc kini semakin populer, tetapi tidak hanya di Eropa,” tegasnya.

Pasar Inggris menjadi salah satu indikator pertumbuhan tersebut. Berdasarkan catatan Asosiasi Industri Sepeda Motor (MCIA), terdapat 1.416 unit motor 126–500 cc yang terdaftar hanya sepanjang Oktober 2025. Jumlah itu menempatkan kategori tersebut sebagai segmen terbesar kedua setelah kelas 51–125 cc.

Fenomena global pun memperlihatkan arah serupa. Berbagai pabrikan besar mulai memproduksi motor berkapasitas kecil bersama mitra manufaktur di India. Royal Enfield menjadi salah satu contoh paling mencolok, melonjak dari produksi sekitar 30 ribu unit per tahun dua dekade lalu menjadi lebih dari satu juta unit saat ini.

Suzuki bukan pemain baru dalam kolaborasi manufaktur. Sejak 2006, pabrikan itu telah memproduksi lebih dari sembilan juta sepeda motor di India untuk pasar lokal maupun ekspor. Pada 20 Mei lalu, Suzuki memulai pembangunan pabrik baru di Kharkhoda, Haryana, dengan kapasitas awal ditargetkan mencapai 750 ribu unit per tahun.

Menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan hadirnya motor gaya retro atau heritage, Kyuji memilih berhati-hati.

Baca Juga: Resmi Rilis! Ini Harga Honda Vario 125 New 2026 Beserta Fitur Unggulan yang Wajib Diketahui

“Kami belum bisa membagikan rencana model masa depan. Namun, permintaan tetaplah permintaan, dan saya pikir tugas kami adalah memenuhi permintaan tersebut,” katanya.

Selain melihat peluang pasar, Suzuki juga mencermati percepatan perkembangan industri sepeda motor China. Presiden Suzuki Motor Corporation, Toshihiro Suzuki, mengakui agresivitas pabrikan China dalam memamerkan model futuristis di EICMA.

“Hari ini, kami pergi menonton pameran dan tentu saja mengunjungi beberapa merek China, dan ya, perkembangan mereka pesat, jadi kami tidak sabar. Kami perlu melangkah maju. Kami pikir ada beberapa fungsi desain yang perlu kami pelajari dari China,” ungkapnya.

Meski telah memiliki mesin parallel-twin 776 cc berkekuatan 82 hp, Suzuki tetap mempertahankan mesin V-twin 645 cc yang telah berumur lebih dari dua dekade. Mesin tersebut kembali digunakan pada SV-7GX yang dijadwalkan meluncur pada 2026.


Berita Terkait


News Update