JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Suzuki Fronx menambah warna baru di segmen crossover compact nasional. Sejak diperkenalkan, model ini diarahkan sebagai kendaraan ringkas yang mudah dikendalikan dan mampu menyesuaikan kebutuhan berbagai tipe pengemudi.
Redaksi Poskota kali ini berkesempatan melakukan pengujian terhadap varian tertinggi, Fronx SGX AT untuk penggunaan harian.
Masuk ke dalam kabin, posisi duduk pengemudi langsung terasa natural. Jok depan mudah diatur, sementara pandangan ke depan dan samping cukup lapang berkat desain pilar yang tidak terlalu tebal. Kaca belakang juga masih memberi jarak pandang memadai untuk memonitor area buritan.
Kemudahan mulai terasa ketika mobil bergerak. Setir ringan pada kecepatan rendah membuat manuver di ruang sempit dan parkir menjadi lebih sederhana.
Baca Juga: Promo Akhir Tahun Piaggio Indonesia, Potongan hingga Rp9 Juta
Saat kecepatan meningkat, bobot setir bertambah secara bertahap sehingga memberikan rasa stabil di jalur lurus. Karakter tersebut mendukung penggunaan harian, terutama di wilayah perkotaan yang membutuhkan mobil lincah sekaligus tidak melelahkan.
Meskipun Fronx hanya menggunakan transmisi otomatis 4-percepatan di saat banyak model lain beralih ke CVT, pilihan ini justru berpengaruh pada karakter berkendaranya. Perpindahan gigi terasa teratur dan mudah diprediksi. Akselerasi tidak menunjukkan karakter “menggerung” yang sering muncul di transmisi CVT, membuat mobil lebih responsif dalam kondisi stop-and-go.
Mesin K15C bekerja serasi dengan karakter transmisi tersebut. Respons pedal gas cukup cepat, sehingga mobil mudah dikendalikan bagi pengemudi pemula maupun pengguna yang lebih sering berkendara santai.
Sistem Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) pada varian SGX AT turut memberi pengaruh terhadap performa. Saat mobil mulai bergerak dari posisi diam, motor listrik membantu memberi dorongan awal sehingga pergerakan terasa lebih ringan.
Dalam kemacetan, fitur auto-stop bekerja mulus, dan ketika pedal gas diinjak kembali, motor ISG memberi transisi yang halus menuju akselerasi.
Saat mobil melaju di kecepatan menengah, peran mesin bensin lebih dominan. Sistem mild-hybrid tidak mengubah karakter tenaga, namun memberikan efisiensi tambahan tanpa mengurangi kenyamanan berkendara jarak jauh.
Baca Juga: Astra Auto Fest 2025: Integrasi Layanan Otomotif, Keuangan, dan Mobilitas dalam Satu Acara
Di sisi suspensi, Fronx disetel agar lebih condong ke kenyamanan. Bantingan terasa lembut, tetapi masih mampu menjaga kestabilan saat melintas polisi tidur atau permukaan jalan tak rata. Ada sedikit gejala body roll ketika mobil bermanuver cepat, tetapi tetap dalam batas yang wajar untuk crossover berdimensi kompak.
Sebagai varian tertinggi, Fronx SGX AT telah dibekali sejumlah fitur pendukung. Head-up display menjadi salah satu fitur yang memudahkan pengemudi memantau informasi penting tanpa mengalihkan pandangan dari jalan.
Kamera belakang dan sensor parkir memberikan bantuan tambahan saat memasuki area parkir yang sempit, sedangkan head unit 9 inci dengan konektivitas lengkap memenuhi kebutuhan hiburan dan navigasi. Kehadiran keyless push start turut menyederhanakan proses operasional harian.
Secara keseluruhan, Fronx SGX AT memperlihatkan bahwa crossover compact tidak harus penuh fitur rumit untuk memberikan pengalaman berkendara yang baik. Perpaduan dimensi kompak, setir ringan, respons gas halus, serta sistem hybrid ringan menjadikan mobil ini mudah dikendalikan oleh berbagai tipe pengguna.
Kendati demikian, sejumlah catatan tetap perlu diperhatikan. Material interior masih didominasi plastik keras, dan fitur keselamatan aktif belum selengkap beberapa pesaing di kelas serupa. Bagi konsumen yang menginginkan kesan premium atau teknologi lebih maju, hal ini bisa menjadi pertimbangan tersendiri.
Meski begitu, bagi mereka yang membutuhkan crossover untuk penggunaan harian dengan fokus pada kemudahan dan kepraktisan, Suzuki Fronx muncul sebagai salah satu pilihan yang patut dipertimbangkan.
