Dominasi China Makin Kuat, CATL Kokoh di Puncak Pasar Baterai EV Global

Selasa 02 Des 2025, 18:29 WIB
CATL dari China berhasil mempertegas dominasinya sebagai pemasok terbesar di tingkat global. (Sumber: Dok. CATL)

CATL dari China berhasil mempertegas dominasinya sebagai pemasok terbesar di tingkat global. (Sumber: Dok. CATL)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Industri baterai kendaraan listrik (EV) dunia kembali menunjukkan pergeseran signifikan sepanjang 2025.

Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) dari China semakin mempertegas dominasinya sebagai pemasok terbesar di tingkat global.

Menurut laporan terbaru SNE Research Korea Selatan yang dikutip CnEVPost, CATL merebut pangsa pasar 38,1 persen pada periode Januari hingga Oktober 2025.

Pencapaian tersebut menempatkan perusahaan sebagai satu-satunya produsen baterai yang mampu menembus angka lebih dari 30 persen secara global, memperlebar jarak dari para pesaingnya.

Baca Juga: Resmi Rilis! Ini Harga Honda Vario 125 New 2026 Beserta Fitur Unggulan yang Wajib Diketahui

Kinerja pasar baterai EV global mencatat tren pertumbuhan kuat. Sepanjang 10 bulan pertama 2025, total instalasi baterai mencapai 933,5 GWh. Angka ini naik 35,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 690,7 GWh.

CATL menjadi pemain yang paling diuntungkan dari peningkatan ini. Mereka membukukan 355,2 GWh baterai terpasang, tumbuh 36,6 persen secara tahunan. Catatan tersebut menegaskan posisi CATL sebagai produsen yang memainkan peran paling besar dalam suplai baterai EV dunia.

Di posisi kedua, BYD yang juga bernaung di bawah industri otomotif China mencatat pangsa pasar 16,9 persen. Jika digabungkan, pemasangan baterai CATL dan BYD sepanjang Januari–Oktober 2025 mencapai 513,1 GWh, setara dengan 55 persen total pasar global.

Meski volume instalasinya tumbuh 36,1 persen, pangsa pasar BYD sedikit melemah dibanding periode Januari–September 2025 yang mencapai 17,9 persen.

Baca Juga: Impresi Berkendara Suzuki Fronx: Fokus pada Kemudahan, Bukan Gimmick

Sementara itu, persaingan di bawah dua besar menunjukkan dinamika yang semakin ketat. LG Energy Solution dari Korea Selatan menduduki peringkat ketiga, dengan pangsa pasar yang turun menjadi 9,3 persen dari sebelumnya 11,1 persen.


Berita Terkait


News Update