Menurutnya, publik tentu akan memberikan penilaian positif terhadap daerah yang mampu menghadirkan capaian yang nyata dan terukur.
Lebih lanjut, ia menegaskan, Kemendagri akan menyiapkan anggaran khusus untuk memperluas skema penghargaan bagi daerah berprestasi.
"Mulai tahun 2026, sejumlah kategori seperti penanganan inflasi, stunting, dan pertumbuhan ekonomi akan mendapatkan insentif dengan nilai yang lebih besar. Kebijakan ini diharapkan menjadi pemacu bagi daerah untuk terus berinovasi dan memperkuat program pembangunan," katanya.
Sementara itu, Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang menyampaikan, rasa syukur dan apresiasi atas penghargaan yang diterima Kabupaten Bekasi dari Kementerian Dalam Negeri. Ia menegaskan, capaian tersebut merupakan hasil kerja kolektif seluruh perangkat daerah dan dukungan penuh masyarakat.
"Penghargaan ini menjadi bukti bahwa upaya bersama dalam menurunkan angka kemiskinan telah berjalan di jalur yang tepat dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan warga," katanya.
Baca Juga: Pemkot Bekasi Gelar Sidak dan Operasi Pasar jelang Nataru
Ia menekankan, keberhasilan menurunkan kemiskinan hingga 0,44 persen serta menekan kedalaman kemiskinan sebesar 0,26 persen menunjukkan efektivitas berbagai program pengentasan yang telah dijalankan. Ia menuturkan bahwa Pemkab Bekasi tidak hanya berfokus pada intervensi berbasis data, tetapi juga memperluas jangkauan pelayanan sosial agar semakin tepat sasaran.
“Kami ingin memastikan setiap program benar-benar menyentuh masyarakat yang paling membutuhkan,” tuturnya.
Ia memandang penghargaan ini sebagai motivasi untuk terus memperkuat inovasi, meningkatkan kualitas pelayanan, serta mempercepat program pembangunan di berbagai sektor. Penghargaan ini juga menjadi refleksi bahwa Kabupaten Bekasi siap bersaing secara positif dengan daerah-daerah lain di tingkat nasional.
“Penghargaan ini bukan akhir, melainkan penguat langkah kami untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh warga Kabupaten Bekasi,” kata dia. (Heri Effendi)
