POSKOTA.CO.ID - Di tengah meningkatnya kebutuhan akses internet cepat dengan harga terjangkau, Surge meluncurkan Paket Internet Rakyat, layanan WiFi berbasis teknologi modern yang dibanderol hanya Rp100.000 per bulan dengan klaim kecepatan hingga 100 Mbps.
Tawaran ini langsung menarik perhatian publik karena jauh lebih murah dibanding standar industri internet Indonesia.
Layanan ini memanfaatkan teknologi 5G Fixed Wireless Access (FWA) berbasis Open RAN, memungkinkan penggunaan perangkat dari berbagai vendor sehingga biaya operasional lebih rendah dan harga pelanggan bisa ditekan.
Namun sebelum buru-buru berlangganan, ada sejumlah hal penting yang wajib dipahami.
Baca Juga: BNN dan Japan Coast Guard Perkuat Kolaborasi dalam Perang Melawan Narkoba
Internet Rakyat Apakah Sudah Layak untuk Masyarakat?
Berikut adalah beberapa alasan yang bisa jadi pertimbangan untuk masyarakat terkait internet rakyat:
- Cakupan Masih Terbatas
Saat ini Internet Rakyat baru tersedia di wilayah Region 1, meliputi Jawa, Papua, dan Maluku. Surge menargetkan pembangunan 4.800 titik Base Station secara bertahap sehingga tidak semua daerah langsung mendapatkan kualitas optimal.
- Sinyal dan Kecepatan Bisa Naik-Turun
Sebagai layanan berbasis jaringan nirkabel, performanya sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca, kepadatan bangunan, jarak pengguna dari pemancar, hingga kontur wilayah. Ini membuat koneksi tidak selalu stabil layaknya fiber optik.
- Risiko Overload Pengguna
Jika satu titik pemancar dipakai terlalu banyak pelanggan tanpa peningkatan kapasitas, kecepatan dapat menurun drastis terutama pada jam sibuk.
- Persaingan dengan RT/RW Net Ilegal
Surge juga harus bersaing dengan layanan RT/RW Net ilegal yang sudah banyak digunakan masyarakat, sehingga edukasi pengguna menjadi tantangan tersendiri.
Hal yang Perlu Dipikirkan Sebelum Berlangganan

- Kecepatan 100 Mbps Bisa “Up To” Saja
Layanan wireless kerap memakai klaim “hingga”. Di lapangan, kecepatan riil bisa hanya 20–40 Mbps dan turun tajam saat jaringan ramai atau cuaca buruk.
- Infrastruktur Belum Matang
